teks foto : Para Anggota DPRD Jatim didampingi Kasatpoll PP Kota Mojokerto saat sedang melakukan kunjungan di TPA Randegan Kota Mojokerto.
Mojokerto, seblang.com – Anggota DPRD Jatim Suwandi Firdaus, memberikan apresiasi kepada Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Kota Mojokerto dalam penanganan pemadaman kebakaran sampah skala kecil di TPA Randegan.
“Kami sangat apresiasi kerja keras dari tim satlak bencana Kota Mojokerto serta seluruh pihak yang ikut bergabung yang dengan cepat mengatasi atau menanggulangi kebakaran skala kecil yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan,” kata Suwandi Firdaus.
Menurutnya, hal itu menunjukkan tim satlak penanggulangan bencana Kota Mojokerto serta tim lainnya telah sigap dan tangguh dalam menangani kebakaran skala kecil cepat padam. Kesigapan dan cepat tersebut bisa menjadi contoh bagi lainnya dalam penanggulangan bencana kebakaran. Terlebih upaya tersebut dilakukan melalui koordinasi yang baik dengan instansi terkait lainnya.
“Pentingnya, dalam koordinasi dengan berbagai pihak, guna membantu ketersediaan alat-alat maupun bahan yang dibutuhkan dalam mengatasi sebuah bencana. Apa yang dilakukan satlak penanggulangan bencana Kota Mojokerto sangat bagus, sudah terbentuk free distarter management atau terjalinnya koordinasi yang baik semua potensi dalam penanganan bencana. Sekali lagi, saya memberikan apresiasi kepada satlak penanggulangan bencana Kota Mojokerto dalam mengatasi pemadaman di TPA Randegan,” terang Suwandi kepada para awak media (20/9/2023).
Sementara itu, Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo menjelaskan, bahwa Selain melakukan pemadaman dengan cepat, pihaknya juga telah mendirikan posko kesehatan, pembagian masker, vitamin dan obat-obatan bagi warga yang terdampak, serta dapur umum untuk warga terrampak, para petugas dan relawan. Dalam penanganan pemadaman dengan tanggap dan cepat di TPA Randegan, Pemkot Mojokerto telah melakukan pembasahan dengan 10 mobil PMK serta memakai water bombing dengan heli Super Puma milik BNPB.
“Proses pemadaman sudah sesuai dengan prakiraan tim ahli. Kurang dari sepekan, api sudah bisa dipadamkan. Hal ini tak lepas dari upaya 70 personel gabungan yang tiada henti menyemprotkan air dan mengurai sampah agar cepat padam. Apinya sudah padam dan asap sudah tidak muncul lagi. Untuk pemakaian Water bombingnya, memastikan supaya bagian luar gunungan sampah benar-benar padam dari api dan asap. Antisipasinya, kami belum menarik personel gabungan meskipun api telah padam. Tim gabungan mulai dari DLH, Damkar, Satpol PP, DinsosP3A serta DinkesP2KB tetap akan siaga guna mengantisipasi jika ada hal hal yang tidak diinginkan,” jelas Gaguk, Rabu (20/9/2023). ()