Banyuwangi, seblang.com – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 51 desa di kabupaten Banyuwangi lebih baik dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan biar semua jelas karena situasi yang tidak jelas itu tidak baik untuk warga masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) KH Ali Makki Zaini yang akrab disapa Gus Makky pada wartawan media ini di kantor PC NU Banyuwangi.
Menurut Gus Makky, apabila memungkinkan untuk dilaksanakan tidak bertabrakan dengan aturan hukum dan perundang-undangan. Sebaliknya apabila ada aturan baru yang tidak memperbolehkan Pilkades serentak harus segera disampaikan agar masyarakat tidak terkena efeknya.
Tentunya semua pihak harus berusaha agar apabila Pilkades serentak berlangsung benar-benar dijadikan Pilkades yang bagus.”Bagus dari sisi penyelenggaraan, dari sisi penerimaan dan bagus dari sisi situasi masyarakat, itu yang paling pokok,” jelas Gus Makky.
Dia menuturkan Pilkades hanyalah prosedur untuk mencari pemimpin dan bukan Perang Badar maka terakhir pilkades itu maghrib. Setelah itu calon kepala desa yang mendapat suara paling banyak maka itulah pemimpin yang harus diterima oleh masyarakat dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
“Jadi Maghrib itu harus sudah selesai semuanya. Tentunya ini melibatkan banyak pihak dan bagaimana memahamkan selesai Pilkades Maghrib ya sudah selesai dan semua bisa menahan diri serta kembali normal lagi,” imbuh Gus Makky.
Untuk menjaga kondusifitas tersebut peran terpenting adalah Cakades sendiri, dimana apabila perolehan suaranya tidak nutut harus bisa menerima. Begitu juga sebaliknya bagi Calon memperoleh perhitungan paling banyak suaranya agar mampu merangkul peserta yang kalah.”Pokokya kami meminta drama terakhir Pilkades itu Maghrib harus sudah selesai dan siapa yang dinyatakan menang itulah pemimpin kita dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada,” pungkas Gus Makky.