Banyuwangi, seblang.com – Pengunjung dan karyawan ASTON Banyuwangi hotel tiba-tiba panik berhamburan keluar dari gedung setelah mendengar alarm kebakaran, Selasa (22/8/2023).
Tim ERT (Emergency Rescue Team) ASTON Banyuwangi pun langsung sigap menanggulangi bencana kebakaran tersebut dengan berbagi tugas.
Ada yang bertugas mengevakuasi seluruh tamu sembari menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran setempat. Sebagian lagi, berjibaku memadamkan api di lantai tiga kamar ‘301’ yang mana telah terdeteksi oleh sistem pengamanan.
Sangking besarnya api, Tim ERT ASTON Banyuwangi Hotel menggunakan Fire Hydrant System yang tersedia di hotel bintang empat tersebut. Dibantu Dinas Pemadam Kebakaran Banyuwangi, si jago merah pun dapat dijinakkan dengan cepat.
Namun ternyata hal itu hanya simulasi yang dilakukan ASTON Banyuwangi dengan bersinergi bersama Dinas Pemadam Kebakaran Banyuwangi untuk menanggulangi musibah kebakaran.
“Simulasi ini untuk melatih kesigapan dan mengukur kemampuan tim ERT kami untuk menghadapai kondisi emergency seperti ini (musibah kebakaran),” kata General Manager Aston Banyuwangi Hotel and Conference Center, Catur Rahmadi kepada awak media.
Menurutnya, tim ERT ASTON Banyuwangi yang dibentuk dalam setiap shift kerja, dituntut untuk siap siaga menghadapi situasi emergency apapun. Simulasi ini juga, kata Catur, untuk mengecek peralatan dan memastikan sistem safety hotel dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
Catur mengungkapkan, bahwa Aston Banyuwangi memiliki Fire protection system atau disebut juga dengan fire alarm system (sistem pengindra api), yakni suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran.
Sistem ini untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis dengan sistem instalasi pemadam kebakaran (sistem Fire fighting).
Peralatan utama dari fire protection system ini adalah Main Control Fire Alarm (MCFA) yang berfungsi menerima sinyal masuk dari detector dan komponen pendeteksi lainnya, seperti Fixed Heat detector dan smoke detector.
“Begitu menangkap sinyal panas atau asap, alat ini langsung berbunyi. Kemudian sistem MCFA memberikan informasi lokasi, zona dan lantai berapa,” jelasnya.
Catur menambahkan, selain pelatihan menanggulangi kebakaran, seluruh karyawan Aston Banyuwangi juga dibekali pengetahuan tentang menghadapi situasi bencana lainnya seperti gempa bumi dan penyelamatan korban tenggelam serta tersedak.
Semua ini, kata Catur, demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh tamu ASTON Banyuwangi agar merasa aman dan nyaman. “Karena ini berurusan dengan namanya keselamatan jiwa, kami tidak bisa bermain-main dengan hal itu. Kami selalu berkomitmen mengutamakan keselamatan dan kenyamanan tamu agar selalu safety,” pungkasnya./////
