Mimika, seblang.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi keluarga yang memiliki anak stunting di Kampung Mawokauw Jaya, Distrik Wania Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Rabu (2/8/2023).
Menko PMK didampingi Kepala Kampung Mawokauw Jaya Edison Rafra, jajaran Dinkes dan Dinsos Kabupaten Mimika. Dia menemukan satu keluarga yang memiliki 11 anak dan di antaranya ada yang stunting.
Banyaknya jumlah anak di daerah itu karena saat ini masih berkembang pandangan bahwa banyaknya anak yang dimiliki adalah anugerah Tuhan yang tidak boleh ditolak, dan “banyak anak banyak rezeki”.
“Masalahnya dengan banyaknya anak dikhawatirkan kebutuhan gizi masing-masing anak tidak bisa terpenuhi dengan baik dan anak terancam mengalami stunting,” katanya.
Menurut Muhadjir, hal itu soal ketidaktahuan dan budaya yang perlu banyak diberi pemahaman. “Karena kita masyarakat yang agamis, menjadi tanggung jawab dari Pak Kepala Kampung dan Pak Pendeta untuk memberikan pemahaman bahwa punya anak harus direncanakan sesuai kemampuan keluarga dan perlu melahirkan generasi yang, sehat, kuat, dan cerdas sesuai ajaran agama,” ujarnya.
Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab pemerintah kampung dan pemuka agama setempat untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengaturan dan perencanaan jumlah anak dan pemenuhan gizi pada anak.
Anak terlalu banyak dan jarak kelahiran yang terlalu dekat menjadi faktor risiko stunting karena keterbatasan kemampuan pengasuhan orang tua,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk memberikan pemahaman dan penyadaran masyarakat mengenai pengaturan kelahiran, pemenuhan gizi, juga perlu peran dari para pendamping keluarga, juga tenaga kesehatan yang ada di kampung.
“Tugasnya dari pendamping keluarga kepala kampung memberikan semacam penyadaran betapa pentingnya mengatur kelahiran dan menjaga gizi anak-anaknya agar nanti betul-betul menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas,” ujarnya.
Muhadjir meminta pihak dinas kesehatan kesehatan dan Puskesmas Kampung untuk memberikan bantuan PMT (pemberian makanan tambahan) berbahan pangan lokal yang kaya protein hewani untuk balita dan ibu hamil, serta sosialisasi dan edukasi makanan sehat untuk anak.
Untuk pihak kampung diminta supaya memberikan bantuan sosial dari dana desa bagi mereka yang memiliki banyak anak tetapi tidak bisa memenuhi kecukupan gizi anaknya dengan baik. “Aparat kampung harus memperhatikan masyarakatnya terutama dalam hal kesehatannya,” jelasnya.
Menko PMK juga meninjau Sekretariat Pokja Kampung KB Ketahanan Keluarga di kantor Kampung Mawokau Jaya, dia juga menyempatkan diri melakukan peninjauan dapur sehat stunting yang dikelola aparat Kampung Mawokauw Jaya. (hei/ANO)