Banyuwangi, seblang.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meraih penghargaan Perempuan Inspiratif Pegiat Pengembangan Desa dan Pelayanan Masyarakat pada acara Lintas Generasi Awards 2023. Penghargaan ini sebagai apresiasi atas keberhasilan Bupati Ipuk melakukan pelayanan dan pemerataan pembangunan hingga ke level desa.
“Penghargaan ini menjadi pemicu semangat kami untuk bekerja lebih baik lagi. Keberhasilan Banyuwangi ini adalah buah kerja keras dan kerja kolektif berbagai pihak. Ke depan kami akan terus bersinergi dan memperkuat kolaborasi untuk membangun Banyuwangi yang lebih sejahtera,” ujar Bupati Ipuk, Selasa (11/7/2023).
Lintas Generasi Awards 2023 merupakan ajang apresiasi yang diselenggarakan oleh situs berita online www.liputan6.com untuk pejabat publik, kepala daerah, tokoh dan lembaga yang menginspirasi di berbagai bidang.
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Komisaris Utama Surya Citra Media (SCM) Suryani Zaini kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan, yang mewakili Bupati Ipuk, di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Selain Bupati Ipuk, penghargaan Lintas Generasi Awards juga dianugerahkan kepada sejumlah tokoh lain atas dedikasinya dalam mendukung pembangunan Indonesia. Sebut saja Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan RI, yang dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif Pegiat Penghapusan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja.
Ada juga Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan RI, sebagai Tokoh Inspiratif Pegiat Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi; serta Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian RI, sebagai Tokoh Inspiratif Pegiat Pemenuhan Kebutuhan dan Produktifitas Pertanian.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Arief Setiawan menjelaskan, penghargaan ini diberikan kepada Bupati Ipuk atas berbagai program yang dinilai mampu mengakselerasi pelayanan publik hingga ke desa-desa, yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi, khususnya yang ada di desa.
Program tersebut di antaranya, Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa). Sekali dalam sebulan, Bupati Ipuk memboyong jajarannya untuk berkantor di desa-desa, merumuskan masalah yang ada di desa, serta menyelesaikan segala permasalahan yang dialami oleh warga. Mulai administrasi kependudukan (adminduk), pengurusan izin usaha, anak putus sekolah, pembangunan infrastruktur, hingga layanan kesehatan.
Banyuwangi juga dinilai berhasil melakukan reformasi birokrasi hingga ke level desa melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) desa. Hal ini bisa terlaksana lantaran seluruh desa (189 desa) di Kabupaten Banyuwangi telah bertransformasi menjadi Smart Kampung.
Dengan berbagai inovasi tersebut, Kabupaten Banyuwangi kini terbebas dari Desa Berkembang. Sebanyak 51 desa masuk kategori Desa Maju dan 138 Desa Mandiri. Bahkan, berdasarkan Indeks Desa Membangun yang dirilis Kemendes PDTT tahun 2022, Banyuwangi berhasil mendominasi 10 besar Desa Mandiri.
“Ada 6 desa kita yang masuk, bahkan Desa Genteng Kulon meraih nilai tertinggi se-Indonesia,” ujar Arief.
Tak hanya itu, desa-desa di Banyuwangi juga terus menorehkan prestasi. Di antaranya, Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari yang dinobatkan sebagai percontohan Desa Antikorupsi oleh Komisi Pemberanyasan Korupsi (KPK) RI. Ada juga Desa Setail, Kecamatan Genteng, yang meraih anugerah Desa BerAkhlak dari Provinsi Jatim. (*)