Banyuwangi, seblang.com – Merasa cukup satu periode mengabdi sebagai kepala desa (Kades) di desa Kepundungan kecamatan Srono Banyuwangi, Tri Marvila Sukmana akan mengikuti kontestasi pemilu legislatif (Pileg) 2024 mendatang dan bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Banyuwangi.
Villa panggilan akrabnya dalam usia yang relatif muda ingin memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas lagi. ”Sekarang saya ingin memanfaatan potensi , semangat dan niat ibadah untuk kepentingan yang lebih luas,” jelasnya.
Dalam pertarungan merebut kursi di DPRD Banyuwangi, istri Bagya Sucipto itu akan bertarung di daerah pemilihan (Dapil) 2 Banyuwangi, yang meliputi; Kecamatan Srono, Kecamatan Rogojampi dan Kecamatan Blimbingsari. Sedangkan jumlah alokasi kursi di legislatif ada 6 kursi.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Jember tersebut menyatakan siap bersaing dan tidak gentar bertarung untuk bisa mengungguli beberapa petahana (incumbent) yang kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dalam pemilu 2024 mendatang.
“Kalau melihat peta dan kekuatan incumben saya niatkan dengan Bismillah karena wilayah desa Kepundungan yang menjadi basis suara mutlak saya yakin masyarakat masih memiliki kekuatan kekompakan dan suara tetap utuh dalam mendukung saya seperti pada saat Pilkades kemarin,” jelas Villa.
Apalagi melihat capaian dan kolaborasi yang sudah terbangun selama hampir 6 (Enam) tahun sebagian besar program yang ditawarkan kepada masyarakat sudah lunas meskipun tidak sempurna tetapi paling tidak hampir mendekati, jelas perempuan berkerudung.
Dia menambahkan sekitar enam tahun menjabat Kades dirasa cukup lama, ibarat sekolah dasar sudah lulus,. Bahkan dia masuk salahseorang Kades yang menolak perpanjangan maupun usulan tiga periode untuk jabatan Kades.
”Karena tidak memberikan kesempatan atau ruang yang lain untuk bergantian mengabdi kepada pemerintah desa khususnya. Lama lho enam tahun kecuali kalau empat tahun kalau untuk tiga periode masih wajar,” tambah Ibu dua anak tersebut.
Villa menambahkan apabila terpilih sebagai anggota dewan dirinya akan fokus pada program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Melihat kenyataan Banyuwangi merupakan salahsatu daerah penyumbang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang cukup banyak di Indonesia dan angka kasus tindak kekerasan terhadap anak cukup tinggi, sehingga ke depan dibutuhkan bangunan yang lebih intens dengan stake holder mencari solusi dan berupaya maksimal dalam mengurangi angka pernikahan dini, kekerasan pada anak dan lain sebagainya.
“Mohon doanya semoga saya betul-betul dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa sehingga mempunyai wewenang untuk memberi manfaat, khususnya memberikan perlindungan pada anak-anak di wilayah Banyuwangi,” pungkasnya.//////