Banyuwangi, seblang.com – Jajaran Pengurus Kabupaten (Pengkab) Ikatan Pencak silat Seluruh Indonesia (IPSI) Banyuwangi akan melakukan evaluasi atas hasil yang diraih dalam mengikuti Kejurprov IPSI Jatim Tahun 2023 di GOR Soekarno Hatta Kota Blitar yang berakhir pada Kamis (23/02/2023).
Menurut Sekretaris Pengkab IPSI Banyuwangi Hidayaturrahman, dalam mengikuti sebuah kejuaraan pengurus menetapkan target yang harus dicapai sebagai motivasi dan menumbuhkan semangat juang dari para pesilat dan tim pelatih silat IPSI Banyuwangi.
“Namanya target, itu kadang bisa terpenuhi bisa juga tidak. Seperti yang terjadi saat ini pengurus memang memasang target 2 medali emas. Akan tetapi kenyataan masih belum kita dapatkan,” jelas Dayat kepada wartawan media ini pada Jumat (24/02/2023).
Hasil akhir yang diraih oleh kontingen silat Banyuwangi tentunya dipengaruhi banyak faktor dan sekaligus sebagai bahan evaluasi kedepannya program pembinaan dan peningkatan prestasi silat akan lebih baik, imbuh Dayat.
“Dalam gelanggang anak-anak sudah tampil dengan baik semangat dan pantang menyerah serta sesuai instruksi pelatih sehingga apapun hasilnya harus kita terima dengan sikap ksatria. Mudah-mudahan dalam even silat ke depan IPSI Banyuwangi mampu meraih prestasi yang lebih baik,” pungkas Dayat.
Diberitakan sebelumnya kontingen silat IPSI Kabupaten Banyuwangi dengan membawa 9 pesilat yang didampingi manager dan official memasang target mendapatkan 2 medali emas dan satu perunggu dalam Kejurprov IPSI Jatim Tahun 2023 pada 18 – 24 Februari 2023 di GOR Soekarno Hatta Kota Blitar.
Dalam kenyataan setelah mendapatkan 2 medali perunggu dari nomor seni tunggal putri dan Ganda Putra, harapan terakhir tim IPSI Kabupaten untuk mendapatkan medali emas gagal terwujud setelah Nufa Kiswatun Nada Kelas B Putri harus mengakui ketangguhan lawanya Chorina Zulyana Kabupaten Malang dalam final Kejurprov IPSI Jatim di GOR Soekarno Hatta Kota Blitar pada Kamis (23/02/2023).
Menurut Pelatih Kepala IPSI Banyuwangi, Bambang Wahyuono, dalam partai final tersebut kedua pesilat menyajikan permain seru dan berimbang. Namun keberuntungan menjadi milik pesilat putri Kabupaten Malang.
“Perjuangan Nufa Kiswatun Nada itu sudah luar biasa, permaianan seru dan berimbang. Kali ini belum rizkinya kita, apapun hasilnya wajib disyukuri karena itu semua kehendak Sang Illahi. Tim pelatih dan para pesilat sudah berupaya maksimal memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi,” jelas Bambang.////