Fitri Rumia (Ist)
Banyuwangi, seblang.com – Menjadi pesilat muda merupakan keinginan Fitri Rumia, sejak kecil. Karena keinginannya tersebut, mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fisip) ini, sedari usia dini sudah gigih berlatih.
Mahasiswi kelahiran 30 April 2003 asal Desa Grogol, Kecamatan Giri, ini mengenal olah raga bela diri karate sejak kelas III sekolah dasar, dan Taekwondo semasa dia sekolah kelas VII MTS Bustaknul Makmur, Desa Kebunrejo, Kecamatan Genteng. Putri pertama dari dua bersaudara pasangan suami istri (Pasutri) Mohlas, dan Nur Roodiyah tersebut, kemudian mengenal pencak silat saat kelas X MAN 1 Banyuwangi.
Dari sini Fitri Rumia, mulai bergabung di Ekstrakurikuler Ikatan Pencak Silat MAN 1 Banyuwangi, dan masuk ke Perguruan Silat Merpati Putih. Empat bulan berlatih, dia langsung mengikuti Kejurkab Banyuwangi Tahun 2018. Tak disangka, di event tersebut dia berhasil meraih juara lll kelas B Putri.
Usai lulus sekolah Fitri Rumia melanjutkan pendidikannya di Untag 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Dia mulai bergabung di UKM Beladiri di kampus kuliahnya. Karena giat berlatih, dia sukses meraih prestasi dan mendapatkan juara 1 di event Blambangan Nasional Championship (BNC) Tahun 2022, tingkat mahasiswa kelas D putri.
Sebelumnya, atlet silat putri yang memiliki skil tendangan T di kaki kanannya ini pernah meraih juara II di event Blambangan Championship se – Jawa Bali, Tahun 2019. Bahkan, pernah gagal di event antar Kolat Blambangan Championship pada Tahun 2021. Karena itu, mahasiswi semester IV tersebut, terus giat berlatih agar menjadi yang terbaik.
“Meski sulit, alhamdulillah prestasi itu akhirnya bisa saya dapat. Saya harus tetap berlatih agar bisa menjadi atlet silat putri Banyuwangi, sekaligus turut serta menguri – uri olahraga pencak silat yang merupakan salah satu Budaya Indonesia,” terang Fitri Rumia, Rabu (25/01/2023), menutup perbincangan wartawan. /////
