Anggota Dewan Prihatin Dengan Bertambahnya Kasus LGBT di Banyuwangi

by -329 Views
Anggota DPRD Banyuwangi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Neni Viantin Dyah Martiva
iklan aston

Banyuwangi, seblang.con – Dengan semakin bertambahnya kasus Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di wilayah Banyuwangi tentunya menjadi tanggung jawab bersama dari semua pihak baik yang ada di lembaga dewan, eksekutif maupun masyarakat sendiri.

Menurut Anggota DPRD Banyuwangi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Neni Viantin Dyah Martiva, pihaknya merasa prihatin dengan perkembangan kondisi LGBT yang ada saat ini.

iklan aston

“Karena saya sendiri pernah memprediksi ketika Banyuwangi semakin banyak tamu yang nota bene kita dekat dengan Bali, ketika dari berbagai aspek tidak disiapkan untuk membentengi budaya-budaya yang sifatnya harus dicounter,” jelas Neni.

Politisi berhijab itu menuturkan satu sisi dengan semakin banyaknya tamu yang datang dan berkunjung ke Banyuwangi tentunya bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Banyuwangi.

“Dari segi moral ada hal yang harus menjadi perhatian bersama juga dengan masuknya budaya-budaya yang selama ini di Banyuwangi mungkin belum begitu nampak. Meskipun belum ada data resmi jumlah LGBT di Banyuwangi saat ini sudah mencapai ribuan,” imbuh wanita asal Madiun tersebut.

Sebagai orang tua, lanjut dia, tentunya semua berkewajiban untuk membentengi anak-anak agar tidak terpengaruh dengan perilaku menyimpang ini. Sementara dari sisi yang lain bagi pemerintah kasus yang terjadi menjadi perhatian khusus agar tidak bertambah meluas dan memberikan pengaruh terhadap orang-orang yang sebelumnya tidak terimbas dengan perilaku LGBT.

“Karena semua sama-sama tahu dalam agama Islam LGBT merupakan suatu perilaku yang harusnya dijauhi. Di dalam Alquran sudah dicontohkan bagaimana Allah telah memberikan azab perilaku LGBT. Seharusnya semua elemen bahu membahu menekan agar tidak menyebar dan kalau bisa mereka yang sudah terkena bisa sadar dan insyaf,” tambah Neni.

Untuk mengatasi persoalan LBGT ini tidak bisa dilakukan secara parsial, semua pihak harus bersinergi dan bekerjasama, baik pemerintah anggota dewan maupun masyarakat yang ada.

Bisa jadi kondisi yang terjadi merupakan salahsatu imbas keberhasilan sektor pariwisata Banyuwangi yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan antara lain ditandai dengan adanya hotel berbintang di kota yang dikenal sebagai serpihan tanah sorga di ujung timur pulau Jawa ini.

“Sebenarnya ada ikhtiar dari Bupati Banyuwangi yang terdahulu dengan melakukan penutupan lokalisasi. Dampaknya di lapangan tidak ada lokalisasi tetapi mereka dinyalir berpindah tempat di hotel dan penginapan. Realitas ini memang sulit apabila ada kerjasama dari semua elemen yang ada,” pungkas Neni.//////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.