Banyuwangi , seblang.com – Tim Sepakbola Banyuwangi harus mengakui keunggulan tim Kabupaten Pasuruan 0 – 1 dalam pertandingan ketiga Grup A babak Pra Porprov di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada Sabtu (14/05/2022).
Dengan hasil tersebut Kabupaten Pasuruan tampil sebagai juara grup dengan 9 poin dan Banyuwangi yang mengemas poin 6 tampil sebagai Runner Up. Kedua kesebelasan berhak lolos ke babak utama cabang sepakbola putra Porprov Jatim.
Menurut Agung Setyo Wibowo, Ketua Askab PSSI Banyuwangi dalam pertandingan yang dimainkan sebenarnya tim sepakbola putra Banyuwangi tampil cukup bagus dalam 2 X 45 menit namun gagal memanfaatkan beberapa pulang yang seharusnya menjadi gol.
Tim Kabupaten Pasuruan justru memanfaatkan peluang mencetak gol pada menit 38 melalui pemain nomor punggung 6 (M Ariek Nur Iswanto) sehingga unggul 1 – 0 dan bertahan sampai dengan pertandingan usai.
Dia menuturkan dengan mengumpulkan poin 6 dan menduduki posisi Runner Up Kabupaten Banyuwangi berhak mendampingi tim Kabupaten Pasuruan lolos ke babak utama Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur mendatang.
“Kita harus menggakui keunggulan Kabupaten Pasuruan meskipun anak-anak tampil bagus dan banyak peluang untuk mencetak gol. Hal ini menjadi bahan evaluasi tim ternyata di lini depan belum memiliki striker yang haus gol,” jelas Agung.
Selanjutnya anggota DPRD Banyuwangi asal NasDem itu menambahkan pada saat unggul jumlah pemain akibat salah seorang pemain Pasuruan mendapatkan kartu merah seharusnya tim Banyuwangi menaikan tempo permainan dan lebih menekan.
Namun dalam pertandingan tersebut lini tengah tim Banyuwangi tidak bisa maksimal sehingga suply bola ke depan tidak berjalan sesuai harapan.
“Dalam menghadapi Babak Utama Porprov Jatim di Jember dan Lumajang, tim sepakbola Porprov Banyuwangi akan terus melakukan program pemusatan latihan sampai menjelang berangkat ke tempat pertandingan,” pungkas Agung.
Sementara Subangkit, Head Coach Tim Kabupaten Pasuruan mengungkapkan sebenarnya dari hasil dua kali pertandingan kedua tim sama-sama lolos sehingga pertandingan ketiga hanya prestise saja, terutama bagi tuan rumah.
“Kami instruksikan anak-anak untuk bermain lebih tenang karena sudah pasti lolos yang penting tidak ada yang cedera. Namun ternyata di lapangan mereka bermain keras juga karena sama-sama ingin juara. Tetapi pemain Pasuruan bisa meredam permainan tim Banyuwangi,” jelas Subangkit.
Mantan pemain nasional tersebut menuturkan pada dasarnya Banyuwangi merupakan tim yang bagus dan anak asuhnya dalam setiap pertandingan juga menunjukan progres yang baik.
Dengan ada waktu sekitar satu bulan, lanjut dia tim-tim peserta Prorpov Jatim yang lain pasti akan memperhitungkan kekuatan Kabupaten Pasuruan.” Untuk itu kami menekakan anak-anak untuk beratih lebih keras agar mampu mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan harapan dan target yang ditetapkan,” pungkasnya.//
