Banyuwangi, seblang.com – Tujuh puluh lima penari Gandrung dari berbagai sanggar tari di wilayah Banyuwangi dijadwalkan tampil secara offline di Pendapa Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi pada hari Minggu (19/12/2021).
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata, Ainur Rofiq, para penari tersebut akan tampil bersama dengan ratusan penari Gandrung lain yang berasal dari 14 kabupaten/kota di Indonesia bahkan ada yang tampil di negara Hongkong.
“Sebenarnya para penari Gandrung yang menampilkan tari Gandrung Kembang Menur secara Hybrid untuk pengambilan gambar. Tim IT dari Disbudpar Banyuwangi nanti akan melakukan editing dan hasilnya akan ditampilkan pada Selasa (28/12/2021) mendatang,” jelas Rofiq.
Alumni Fisip Universitas Jember itu menuturkan penampilan 75 penari Gandrung di Pendapa tersebut akan diiringi oleh 25 panjak atau penabuh gamelan dan pemain alat musik tradisional khas Banyuwangi.
Sedangkan 14 kabupaten/kota yang menyatakan siap untuk menampilkan penari gandrungnya merupakan daerah yang memiliki organisasi Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), antara lain; Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. Kemudian ada provinsi Bali, kota Tarakan Kalimantan Utara dan Provinsi Papua. Selanjutnya yang dari luar negeri adalah Negara Hongkong.
Menurut Rofiq program yang dilaksanakan selain sebagai upaya untuk menjaga memelihara dan melestarikan tari Gandrung sebagai salahsatu ikon Banyuwangi, juga untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat dunia eksistensi kota yamg dikenal sebagais serpihan tanah surga di ujung timur Jawa, khususnya dalam bidang pariwisata.
Selanjutnya dia mengharapkan dukungan dan doa semua pihak agar tampilan tari Gandrung sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke 250 dapat berjalan dengan aman lancar dan sukses. //