Kembangkan Potensi Wisata Bunder, Dosen dan Mahasiswa Poliwangi Buat Kapal Canoe Berbahan Kayu dengan Sistem Integrated Engineering

by -811 Views
Foto : Mahasiswa Politeknik Banyuwangi membuat canoe hasil ciptaannya (guh)
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Sejumlah dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Manufaktur Kapal (TMK) Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan mengembangkan potensi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bangsring Underwater (Bunder) di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Tim PKM yang diketuai Yeddid Yonatan E.D, S.T.,M.S bersama dua dosen dari Poliwangi lainya, Hery Inprasetyobudi S.T., M.T, dan Rochmad Eko P.U., S.T., M.Eng  beserta sejumlah Mahasiswanya yakni Ahmad Hidayat, Irfan Wahyudin dan Daniar Abdillah Wicaksono itu, berinovasi  membuat perahu canoe flat bottom berbahan kayu strip yang dilapisi oleh Fiberglass Reinforced Plastic (FRP). Mereka juga memberikan pelatihan cara pembuatannya kepada Pokdarwis yang terkenal dengan wisata andalan rumah apungnya tersebut.

iklan aston

“Ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat sivitas akademika Program Studi TMK Poliwangi guna meningkatkan animo wisatawan terhadap wahana air di wisata Rumah Apung Bangsring,” kata Yeddid kepada seblang.com Senin (27/9/2021).

Yeddid menjelaskan, perahu canoe flat bottom yang diciptakan timnya tersebut dikembangkan dan dirancang dengan memanfaatkan Integrated engineering. Sehingga dapat mempercepat dan mengurangi kesalahan dalam proses design dan manufaktur perahu karena lebih presisi.

“Perahu canoe ini mengutamakan aspek keselamatan penumpang dengan design flat bottom yang dirancang dan dikembangkan dengan memanfaatkan Integrated Engineering. Sehingga pembuatan perahunya lebih presisi dan lebih cepat dalam proses manufakturnya. Yang lebih penting lagi tidak mudah terguling,” ujar Yeddid Yonatan E.D.

Yeddid menjelaskan, ide pembuatan perahu canoe tersebut awalnya didasari adanya permasalahan yang dihadapi Pokdarwis Bunder. Selain keterbatasan jumlah kapal Canoe, mereka juga mengeluhkan kapal Canoe yang dimilikinya mudah terbalik.

Sehingga dalam program PKM tersebut, muncullah ide untuk membantu kesulitan Pokdarwis Bunder dengan membuat perahu canoe flat bottom berbahan kayu strip yang dilapisi oleh Fiberglass Reinforced Plastic tersebut. Proses pembuatanya pun membutuhkan waktu selama empat bulan, karena dilaksanakan di sela-sela kesibukan proses belajar mengajar di Poliwangi . “Mulai pembuatan design, pelatihan, manufaktur hingga serah terima perahu canoe tersebut,” ujarnya.

Ia menambahkan para anggota Pokdarwis Bunder sangat antusias dan tingkat partisipasi warga juga tinggi. “Kami berharap ke depannya perekonomian anggota Pokdarwis Bunder ini dapat bangkit kembali, seiring situasi pandemi Covid-19 yang saat ini dapat dikendalikan dan adanya kapal Canoe buatan dosen dan mahasiswa TKM Poliwangi ini,” Harapnya

Sementara itu, Ketua Kelompok Pokdarwis sekaligus pengelola, Sukirno mengapresiasi kegiatan program PKM yang dilakukan oleh TKM Poliwangi. Menurutnya kegiatan tersebut,  memberikan angin segar kepada geliat pariwisata di Bangsring Underwater, terlebih setelah masa pandemi Covid-19

“Saya harap kegiatan pengabdian ini tidak berhenti sampai disini saja, namun bisa terjadi kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri pariwisata maritim. Kegiatan ini sangat memberikan dampak positif psikologis pada dunia industri pariwisata maritim,” katanya.

Penulis : Teguh Prayitno

Editor : Herry W. Sulaksono

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.