Perguruan Tinggi di Wilayah Banyuwangi Siap Gelar PTM Terbatas

by -247 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Sejumlah Perguruan Tinggi (PT) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sedang melakukan berbagai macam persiapan menyongsong pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Salahsatunya seperti yang dilakukan kampus Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) yang lokasinya di kelurahan Kertosari Banyuwangi. Saat ini melakukan segala persiapan dan penataan, baik yang terkait jadwal perkuliahan dan pengaturan kelas maupun sarana prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan kampus.

iklan aston

Dengan berbagai persiapan yang dilakukan pihak UNIBA Banyuwangi merencanakan PTM di kampus tersebut sudah bisa dimulai pada 20 September 2021 mendatang.”Jadi tadi sudah diputuskan oleh rektorat bahwa perkuliahan mulai semester depan terhitung sejak tanggal 20 September akan diadakan secara tatap muka,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNIBA Gatut Rubiono, Selasa (7/9/2021).

Apalagi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga mendorong perguruan tinggi di daerah PPKM level 1-3 kembali menggelar PTM terbatas. Hal itu menjadi atensi sejumlah perguruan tinggi di Banyuwangi, mengingat saat ini kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini sudah ditetapkan di Level 2 PPKM, imbuhnya.

Selanjutnya Gatut menuturkan faktor yang menjadi prioritas dalam PTM ini adalah vaksinasi bagi Civitas Akademik. UNIBA Banyuwangi sampai saat ini terus melakukan percepatan pemberian vaksin terutama bagi kalangan dosen dan tenaga pengajar, bagian administrasi dan lain sebagainya.

“Hampir 90 persen warga UNIBA baik dosen, staf dan mahasiswa sudah menjalani vaksinasi. Sebagian ada yang belum mendapatkan suntikan vaksin karena terkendala sejumlah faktor, namun pihak kampus terus mengupayakan,” imbuhnya.

Sementara Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono yang akrab disapa dr Rio menghimbau agar penerapan PTM di perguruan tinggi dilakukan dengan merujuk pada aturan yang berlaku.

“Tetap harus menyesuaikan dengan Inmendagri No 39 Th 2021 sambil menunggu Surat Edaran (SE) Satgas Covid 19 Kabupaten Banyuwangi,” jelas dr Rio..

Selanjutnya alumni Kedokteran Unair Surabaya itu menuturkan keberhasilan dalam penangan Covid 19 telah menjadikan Kabupaten Banyuwangi turun menjadi zona kuning dan level 2 PPKM, tentunya membawa titik terang. Karena akan ada pelonggaran terhadap kegiatan warga dalam berbagai sektor.

“Yang perlu menjadi atensi bersama adalah jangan sampai masuknya Banyuwangi dalam level 2 dan zonasi kuning ini membuat euphoria warga yang bisa menjadikan longgarnya protokol kesehatan dan kemudian berakibat naiknya angka penularan. Mari kita syukuri bersama perbaikan kondisi ini dengan tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Nur/hei)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.