Banyuwangi, Seblang.com – Usai banyak beberapa warga Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi yang keserupan, Jumat (13/08/2021) kemarin, akhirnya ritual adat ‘Keboan’ digelar di desa setempat, Minggu (15/08/2021), pagi.
Sejumlah kubangan lumpur, sesaji, dan peralatan tani, serta hasil bumi menghiasi jalan di sudut – sudut kampung. Beberapa warga kerasukan roh leluhur mulai bergulung – gulung layaknya hewan kerbau. Mereka sesekali menggerang lalu menceburkan diri ke kubangan penuh lumpur.
Menggunakan alat bajak sawah, warga yang kerasukan lalu dikirab mengelilingi kampung lengkap dengan gamelan khas Keboan, Putri Padi atau Dewi Sri yang ditandu dihiasi tanaman hasil bumi.
Usai menebar benih padi, warga yang kerasukan mulai sadarkan diri, dan normal seperti sedia kala. Ini pertanda ritual Keboan yang rutin dilaksanakan setiap tahun tepatnya di Bulan Suro, usai dilaksanakan oleh warga desa setempat.
Aton Sujarwo S.E., Kepala Desa Aliyan mengatakan, ritual Keboan setiap tahunnya dilaksanakan oleh warga Desa Aliyan. Ritual ini selain untuk ungkap rasa syukur, juga sebagai selamatan desa. Warga berdoa agar masyarakat selalu dalam lindungan – NYA, dijauhkan dari segala marabahaya, dan selalu diberikan keberkahan dalam bertani, serta dibeeikan keselamatan dalam menjalankan rutinitas keseharian.
“Kita gelar secara sederhana karena kemarin semakin banyak warga yang keseurupan. Kita gelar hanya inti – intinya saja,” jelas Anton.
Berlangsungnya ritual menurut Anton, warga Aliyan memakai masker kecuali yang kerasukan. Terdapat panitia yang pegang speaker berworo – woro agar masyarakat patuhi protokol kesehatan. Untuk mengantisipasi kerumunan, pihak desa juga tidak mengundang desa lain.
“Alhamdulillah kegiatan sudah digelar secara sederhana. Kalau tidak, mungkin akan semakin banyak warga Aliyan yang kerasukan. Karena ritual ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya,” pungkas Kades Aliyan. (M. Yudi Irawan)
