Terdampak Pandemi Covid 19 Realisasi PAD Banyuwangi Baru Capai 46,48 Persen

by -315 Views
Alief R. Kartiono, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Sampai dengan akhir Juli 2021 realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuwangi mencapai 46,48 persen atau sekitar Rp. 295 miliar. Capaian tersebut masih jauh dari target PAD dalam APBD tahun 2021 yang ditetapkan sebesar Rp. 592 miliar.

Menurut Alief R. Kartiono,  Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Banyuwangi secara umum pandemi Covid-19  berdampak signifikan terhadap realisasi PAD Kabupaten Banyuwangi.

iklan aston

Dia menuturkan sektor yang paling parah kena dampak dandemi Covid 19 adalah pariwisata dari pajak hotel, restauran, hiburan dan pajak parkir seiring dengan PSBB sampai dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat dan PPKM Level 4 (empat) saat ini.

“ Sektor yang paling terdampak adalah pariwisata, terutama pajak hotel,restaurant ,hiburan dan parkir , “ tegas Alief Jumat (06/08/2021) melalui sambungan WhatsApp (WA)..

Berdasarkan data dari Bappenda, realisasi pajak hotel baru tercapai sebesar Rp. 5,9 miliar atau 44,21 persen dari target sebesar Rp. 13,3 miliar. Kemudian  pajak restaurant dari target sebesar Rp. 23 miliar baru tercapai sebesar Rp. 9,4 miliar atau 41,05 persen. Selanjutnya pajak hiburan terealisasi sebesar Rp. 862,4 juta atau 29,45 persen dari target sebesar Rp. 2,9 miliar.

“ Pajak parkir  juga turun tajam, dari target sebesar Rp 1,6 miliar baru tercapai Rp. 498 juta atau 29,67 persen ,apalagi saat ini ada penerapan PPKM dampaknya luar biasa “ ungkap mantan Kepala Dinas Koperasi,Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi tersebut.

Selanjutnya alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember itu mengungkapkan untuk penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) realisasi hingga saat ini hampir sama dengan perolehan tahun 2020 dihari dan tanggal yang sama. Secara nominal hingga hari ini capaiannya sudah terealisasi sebesar Rp. 19,6 miliar dan tahun kemarin Rp. 2o miliar sehingga hanya selisih sektar Rp 400 jutaan.

“ Capaian PAD  dari PBB secara nominal realisasinya hampir sama dengan tahun kemarin, namun secara persentase realisasinya ada selisih karena tahun ini target PAD-nya relatif lebih besar , “ imbuhnya.

Upaya yang dilakukan Bappenda untuk meningkatkan penerimaan PBB adalah dengan memotivasi dan mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk patuh membayar PBB tepat waktu agar bisa menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat luas di Banyuwangi.

“ Disisa waktu tahun ini, kita hanya bisa berharap pandemi Covid-19 segera berlalu, ekonomi bisa tumbuh sehingga sektot-sektor yang menjadi andalan daerah untuk penerimaan PAD bisa bergerak juga , “ pungkasnya. (nurhadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.