Penjual Es Degan Ini Punya Cara Unik dalam Bersedekah

by -812 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Sepasang suami istri di Banyuwangi punya cara unik dalam bersedekah. Susiyani (55) dan suaminya Supriyadi (56) yang sehari-harinya jualan es Degan ini, rutin menuangkan cairan gula pasir untuk memberi makan tawon madu yang mengerumuni rombong tempat mereka berjualan.

Pemandangan unik inipun, tak sengaja dilihat jurnalis seblang.com saat mampir di tempatnya berjualan di Jalan Raya Kabat, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Selasa (16/3/2021) siang.

iklan aston
iklan aston

Saat ditanya terkait kebiasaan uniknya tersebut, jawaban yang keluar dari sepasang suami istri inipun diluar dugaan.

“Kata orang-orang tua dulu, tawon ini mengundang rezeki mas,” kata Susiyati kepada seblang.com.

“Yang penting tawon-tawon ini tidak mengganggu, meski sehari bisa menghabiskan dua gelas lebih. Ya, itung-itung sedekah kepada sesama makhluk Allah,” sambungnya.

Bahkan, kata Susiyati, kebiasaan uniknya tersebut telah rutin dilakukannya kurang lebih sejak 13 tahun lalu atau pada tahun 2008, ketika ia mengadu nasib di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Sebetulnya saya di Lombok sejak tahun 2002, tetapi jualan nasi dulu. Karena sepi, mulai tahun 2008 saya beralih jualan es degan. Waktu itu juga suami saya masih kerja sopir,” ujarnya

Namun, karena adanya bencana gempa bumi yang meluluh lantakkan lombok pada tahun 2018 lalu, keadaan itupun memaksanya untuk pulang kampung. Sepasang suami istri asal Wadung, Kecamatan Genteng, Banyuwangi inipun melanjutkan usahanya jualan es degan di tempatnya sekarang.

Mereka juga bersyukur, dengan hasil jualan es Degan yang telah ditekuni selama belasan tahun dan kebiasaan unik yang rutin dilakukanya itu, selain dapat menyukupi kebutuhan rumah tangga, mereka juga mampu menyekolahkan anak-anaknya.

“Alhamdulillah hasil dari jualan es Degan cukuplah. Empat anak saya, juga tidak ada yang putus sekolah. Meski tiga anak saya hanya lulusan SMA, dan anak yang ke-4 masih sekolah SMP,” ungkapnya.

Kendati demikian, masa pandemi yang telah berlangsung selama satu tahun ini, omset penjual es Deganya turun tajam hingga 50 % lebih. “Apalagi diperparah musim hujan kemarin ini, sepi sekali. Ya Mudah-mudahan Covid-19 segera hilang dan normal kembali,” harapnya.

Dengan demikian, dari kebiasaan unik sepasang suami istri pedagang es Degan tersebut, sedekah bisa dilakukan siapa saja. Tanpa memandang status ekonomi seseorang, mau kaya atau miskin. Seseorang yang tidak berkecukupan pun tetap bisa bersedekah, asalkan ada niat mencari pahala dan membantu sesama.

Wartawan : Teguh Prayitno

 

No More Posts Available.

No more pages to load.