Gubernur Khofifah Tuntaskan Penyematan Satyalancana Karya Satya untuk 653 ASN Pemprov Jatim: Perkuat Filosofi Kerja “JATIM BISA”

by -9 Views
Wartawan: Ady
Editor: Herry W. Sulaksono
Dr.Hj Khofifah Indar Parawansa,M.Si Gubernur Jawa Timur
  • Berdaya: memiliki energi, kemampuan, dan kapasitas luar biasa untuk terus tumbuh.

  • Inklusif: membuka ruang interaksi dan kolaborasi tanpa sekat.

  • Sinergis: mengedepankan kerja lintas sektor untuk menyelesaikan persoalan.

  • Adaptif: mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lokal, nasional, maupun global tanpa kehilangan jati diri.

“Kita punya keberdayaan luar biasa, infrastruktur bagus, SDM hebat. Tapi akhlak dan integritas harus tetap dijaga sebagai fondasi utama,” pesannya.

Khofifah menambahkan, ASN harus terus menjaga semangat kebersamaan. “Kita adalah Jawa Timur, dan Jawa Timur adalah kita,” ujarnya sambil mengingatkan pentingnya tema ‘Jatim Tangguh Terus Bertumbuh’.

“Tangguh berarti kita sudah melewati banyak ujian, dan tumbuh berarti terus beradaptasi dengan perubahan. Karena itu, saya menyebut Jawa Timur akan naik kelas — menjadi Gerbang Baru Nusantara,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga memberikan pesan khusus kepada tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Ia menekankan pentingnya sinergi dan adaptivitas di kedua sektor strategis tersebut.

Di bidang pendidikan, Khofifah mencontohkan hasil sinergi antara Pemprov Jatim dan instansi vertikal. Berdasarkan data resmi, lima dari sebelas SMA unggulan yang menyiapkan calon pemimpin masa depan Indonesia berada di Jawa Timur, yakni:

  • SMAN Taruna Nala Malang

  • SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun

  • SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi

  • SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri

  • SMAN 1 Taruna Madani Pasuruan “Kita sedang menyiapkan generasi emas menyongsong Indonesia Emas 2045. Para guru di Jatim sudah luar biasa, tapi kita tetap harus memperkuat kerja keras dan doa,” puji Khofifah.

Sementara di bidang kesehatan, Khofifah menekankan perlunya adaptasi terhadap percepatan teknologi kedokteran yang sangat dinamis.

“Kita telah menjalin kemitraan dengan berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri. Dunia kedokteran bergerak cepat, dan kita harus terus improve,” ujarnya optimistis.

“Jika kita bisa berdaya, inklusif, sinergis, dan adaptif — terutama terhadap perkembangan teknologi — maka Jawa Timur akan semakin tangguh menghadapi masa depan,” pungkas Khofifah.(/ady)*

iklan warung gazebo