Kunci Mutu Layanan JKN: BPJS Kesehatan Banyuwangi Pastikan Keuangan Faskes Sehat Lewat INA-CBGs dan Kapitasi

by -13 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Landasan utama bagi layanan kesehatan yang prima dan berkelanjutan adalah sistem pembiayaan yang kuat dan transparan. BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi memastikan kualitas Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Banyuwangi dan Situbondo terjaga melalui dua mekanisme pembayaran yang efisien, yakni kapitasi untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan INA-CBGs (Indonesia Case Based Groups) untuk rumah sakit. Kepastian finansial ini menjadi kunci bagi seluruh fasilitas kesehatan (faskes) mitra untuk fokus meningkatkan mutu pelayanan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Titus Sri Hardianto, menjelaskan bahwa sistem pembayaran bagi faskes dirancang untuk memastikan pendanaan yang adil dan memadai.

“FKTP, misalnya, dibayar dengan sistem kapitasi, yaitu pembayaran dilakukan secara tetap setiap bulan berdasarkan jumlah peserta terdaftar, bukan berdasarkan jumlah kunjungan pasien. Hal ini sekaligus menepis anggapan bahwa dokter di FKTP hanya dibayar dengan nominal kecil per kunjungan,” ujarnya.

Sementara itu, rumah sakit dibayar menggunakan INA-CBGs, yakni sistem paket pembayaran berdasarkan pengelompokan diagnosis dan prosedur medis, yang tarifnya tidak sepenuhnya ditentukan sepihak oleh BPJS Kesehatan.

“Dalam kedua skema pembayaran ini, mekanismenya jelas. BPJS Kesehatan membayar kepada faskes, dan kewenangan pembayaran kepada dokter menjadi tanggung jawab faskes. Karena mayoritas pasien faskes adalah peserta JKN, sistem ini telah menjadikan Program JKN sebagai penjamin utama stabilitas finansial fasilitas kesehatan. Hal ini terbukti dari terus bertambahnya jumlah faskes yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, serta berkembangnya investasi pada infrastruktur dan mutu pelayanan di daerah,” tambah Titus pada Jumat (10/10).

Kepastian pembayaran ini turut berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan. Sebagai bentuk apresiasi, BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi memberikan penghargaan kepada tujuh fasilitas kesehatan (faskes) yang dinilai memiliki komitmen terbaik dalam melayani peserta JKN tahun 2025.

Penghargaan yang digelar Kamis (9/10/2025) itu mengusung tema “Seva Paramahita”, yang bermakna semangat pelayanan dengan integritas, empati, dan profesionalitas.

Tujuh faskes penerima penghargaan tersebut adalah Puskesmas Jangkar (Situbondo), Klinik Syifatama, RSU Abdhi Famili (Banyuwangi), RS Graha Medika (Banyuwangi), RSIA Karinda Husada, dr. Suswati Haniyah, dan drg. Wiwin Indrayanti.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Abdhi Famili, dr. Rizki Amrizal, salah satu penerima penghargaan, menyampaikan bahwa peran faskes dalam memberikan edukasi kepada peserta JKN sangat penting sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan mutu layanan.

“Dulu kami adalah RS Ibu dan Anak. Saat itu, banyak masyarakat menanyakan tentang penggunaan BPJS Kesehatan. Tahun 2022 kami mulai bermitra dengan BPJS Kesehatan. Awalnya pasien umum masih mendominasi, tetapi sekarang lebih dari 50 persen pasien kami adalah peserta JKN. Kepercayaan masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.

dr. Rizki juga menegaskan bahwa perlakuan terhadap pasien JKN dan non-JKN di rumah sakitnya sama dan setara.

“Banyak program BPJS Kesehatan yang memudahkan peserta, salah satunya antrean online melalui aplikasi Mobile JKN. Kami juga terus mengedukasi masyarakat mengenai prosedur layanan, misalnya perbedaan antara berobat di RS dan FKTP. Kalau kondisi gawat darurat, tentu bisa langsung ke IGD, tetapi untuk layanan lain harus melalui FKTP terlebih dahulu. Dengan demikian, pelayanan dan pemberian obat tetap sama tanpa perbedaan. Jadi, jangan ragu memanfaatkan layanan JKN,” tegasnya.

Penghargaan ini menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi RSU Abdhi Famili dan faskes lainnya untuk terus meningkatkan pelayanan. Hal ini membuktikan bahwa sistem pembiayaan JKN yang sehat dan transparan merupakan kunci utama dalam menumbuhkan semangat pelayanan “Seva Paramahita.”

“Program JKN adalah milik kita bersama. Kami percaya, dengan sinergi yang kuat dan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan, layanan kesehatan yang berkualitas akan semakin mudah diakses masyarakat,” pungkas Titus.///////////

iklan warung gazebo