Lembata, seblang.com – Setelah sukses digelar pada 2024, Festival Lamaholot kembali masuk dalam daftar 100 Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI tahun 2025.
Festival tahunan ini menjadi ajang promosi seni dan budaya bagi pemerintah daerah Lembata, Flores Timur, dan Alor, karena menampilkan kekayaan budaya etnis Lamaholot yang mendiami pulau-pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya Lembata, Flores Timur, Alor, Solor, dan Adonara.
Pembukaan Festival Lamaholot 2025 digelar di Pantai Wulen Leo, dengan mengusung tema “Tue Taan Ago Lewo – Tane Taan Towe Tana” atau “Semangat untuk Bekerja Gotong Royong Demi Membangun dan Menumbuhkan Kehidupan yang Sejahtera di Tanah Leluhur”, pada Selasa (7/10/2025).
Pemilihan tema tersebut menegaskan nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal masyarakat Lamaholot yang menekankan kebersamaan, kerja keras, dan filosofi tenun—sebagai simbol kesabaran dan persatuan.
Hadir mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II sekaligus Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono.
Dalam sambutannya, Marhen menyampaikan bahwa Festival Lamaholot berpotensi menjadi agenda budaya yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendatangkan wisatawan ke Kabupaten Lembata.
“Apresiasi dan selamat atas terpilihnya kembali Festival Lamaholot sebagai salah satu dari 100 event terbaik KEN 2025. Harapannya, festival ini terus berkembang, memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, serta menjadi event yang berkelanjutan,” ujar Marhen dalam rilis yang diterima, Rabu (8/10/2025).
Marhen menambahkan, Kabupaten Lembata dikaruniai keindahan alam dan kekuatan budaya masyarakat dengan kearifan lokal yang kaya. Salah satu di antaranya adalah tenun Lamaholot, bagian dari kekayaan wastra Nusantara yang patut dilestarikan.
Sementara itu, Bupati Lembata Kanisius Tuaq menegaskan bahwa Festival Lamaholot menjadi ruang untuk merajut kebudayaan dan memperkuat identitas daerah.
“Festival Lamaholot adalah ruang kita merajut kebudayaan, seperti pintalan kehidupan yang tercermin dalam tema tahun ini. Bersama-sama, kita merawat warisan leluhur dan meneruskannya kepada generasi selanjutnya,” ujarnya.
Selain prosesi pembukaan, festival juga dimeriahkan karnaval budaya yang diikuti perwakilan paguyuban, OPD, dan sekolah-sekolah di Lembata. Acara dilanjutkan dengan perkenalan etnik Lamaholot serta berbagai pentas seni tradisional yang memukau penonton.
Festival juga diramaikan stand UMKM lokal yang menampilkan kuliner khas, tenun Lamaholot, serta produk kreatif lainnya seperti topi lontar dan lukisan bertema penangkapan ikan paus.
Lebih dari 200 penampil ikut meramaikan pembukaan, yang dihadiri sekitar 2.500 undangan dan masyarakat lokal.
Selain di Kota Lembata, rangkaian festival juga digelar di Desa Atakore dan Kampung Adat Lewohala, sebagai bagian utama dari keseluruhan acara.
Turut hadir dalam pembukaan antara lain Wakil Bupati Lembata, Ketua PKK Lembata, perwakilan Dharma Wanita Flores Timur, Forkopimda Lembata, serta sejumlah pimpinan OPD dari Alor, Flores Timur, dan Lembata.
Dalam kesempatan itu, Marhen juga menyampaikan bahwa Kemenparekraf menargetkan pada 2025 sebanyak 14,6–16 juta wisatawan mancanegara, 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara, dan 25,8 juta tenaga kerja di sektor pariwisata.
“Kami berharap Festival Lamaholot turut berkontribusi dalam pencapaian target nasional tersebut serta memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat,” ungkap pejabat asal Banyuwangi itu.
Program Kharisma Event Nusantara (KEN) sendiri dimulai sejak 2021 sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI untuk memperkuat kalender event pariwisata nasional pascapandemi Covid-19.
Pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, KEN mencatat 8,4 juta kunjungan wisatawan, melibatkan 29 ribu UMKM, 74 ribu tenaga kerja, 172 ribu pelaku seni, dan 6.900 komunitas, dengan perputaran uang mencapai Rp13,57 triliun.
Tahun ini, terdapat empat event dari Provinsi NTT yang masuk dalam daftar KEN 2025, yakni: