Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pekerjaan Umum Pengairan mulai melakukan normalisasi besar-besaran di Dam Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Langkah ini dilakukan untuk memulihkan fungsi bendungan setelah banjir besar pada 28 Juni 2025 menyebabkan penumpukan sedimentasi hingga mencapai tiga meter.
Sedimentasi dengan volume sekitar 8.268 meter kubik itu berasal dari material lumpur, pasir, dan batu yang terbawa arus deras saat banjir. Kondisi tersebut membuat kapasitas tampung Dam Garit menurun drastis dan mengganggu aliran air ke wilayah irigasi sekitar.
Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc., mengatakan normalisasi dilakukan sebagai langkah pemulihan aliran irigasi untuk 475 hektare sawah di enam desa, sekaligus sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi banjir.
“Kami menargetkan seluruh sedimentasi yang menumpuk dapat terangkat agar fungsi bendungan kembali optimal. Pengerjaan dilakukan secara intensif dengan dukungan alat berat dan armada dump truk, yang ditargetkan rampung dalam sepuluh hari kerja,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Riza menjelaskan, material hasil pengerukan tidak dibuang begitu saja. Sebagian direlokasi ke area Dam Gembleng di Desa Aliyan, yang dinilai aman dan strategis untuk menampung sisa sedimentasi sekaligus dimanfaatkan sebagai material penguatan tanggul dan urukan lahan.
“Kami tidak hanya fokus pada pembersihan sedimentasi, tetapi juga memperbaiki jalur aliran air serta memperkuat struktur di sekitar bendungan agar lebih tahan menghadapi musim penghujan,” jelasnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah alat berat seperti ekskavator dan dump truk hilir mudik mengangkut material dari dasar bendungan. Aktivitas normalisasi dilakukan secara bertahap untuk memastikan proses berjalan aman dan tidak mengganggu aliran irigasi yang masih aktif.
Riza berharap, setelah normalisasi rampung, Dam Garit dapat kembali berfungsi maksimal sebagai pengendali banjir dan penyuplai air bagi lahan pertanian di wilayah Singojuruh dan sekitarnya.
“Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga keberlanjutan infrastruktur sumber daya air di Banyuwangi,” pungkasnya.////////