Hidupkan Jalur Mati Sejak 2004: Situbondo Sambut Reaktivasi Kereta Api Panarukan – Jember

by -29 Views
Wartawan: Kadari
Editor: Herry W. Sulaksono
Bupati Situbondo mas Rio di stasiun Situbondo

Situbondo, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Situbondo menyambut baik rencana Pemerintah Pusat untuk mereaktivasi jalur kereta api yang menghubungkan Situbondo dengan Jember.

Jalur yang telah nonaktif sejak tahun 2004 ini diharapkan dapat kembali beroperasi untuk mendukung sektor transportasi, logistik, dan pariwisata daerah.



Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menegaskan bahwa Pemkab Situbondo mendukung penuh reaktivasi ini karena sejalan dengan aspirasi masyarakat dan potensi pembangunan wilayah.

“Keinginan dari pemerintah pusat untuk mereaktivasi jalur kereta Panarukan-Jember, Kalisat, ini sesuai dengan harapan masyarakat di sini,” ujar Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo saat meninjau stasiun di Panarukan, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan bahwa jalur ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

“Selain itu, ini akan menopang kebutuhan transportasi barang dan jasa, terutama di sektor transportasi. Dan yang paling penting adalah di pariwisata, ini akan meningkatkan kapasitas pariwisata kita,” ucapnya.

Bupati juga menyoroti potensi pariwisata, mengingat mayoritas pengunjung objek wisata seperti Pasir Putih berasal dari Jember dan Bondowoso. Akses kereta api akan sangat memudahkan. Selain itu, kedekatan jalur dengan pelabuhan menjadikan transportasi barang sebagai sektor yang menjanjikan.

Rencana reaktivasi ini bukan sekadar wacana. Balai Teknik Pengkeretaapian Kelas 1 Surabaya sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa studi kelayakan (Feasibility Study) untuk proyek ini telah rampung.

Jalur yang akan diaktifkan kembali membentang dari Stasiun Kalisat, Ajung, Sukoharjo, Sukowono, Tamanan, Tenggaran, Prajekan, Situbondo, hingga Panarukan.

Humas Balai Teknik Pengkeretaapian Kelas 1 Surabaya, Alvaviega Septian Pravangasta, mengungkapkan bahwa proyek ini telah masuk dalam agenda strategis nasional.

“Pemerintah pusat telah memasukkan proyek ini ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2025-2029,” tegas Alvaviega pada Selasa (3/12/2024) lalu.

Keputusan ini memperkuat komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

Terkait tantangan di lapangan, Bupati Situbondo menyadari bahwa beberapa bangunan permanen telah berdiri di sepanjang bekas rel. Oleh karena itu, Pemkab Situbondo akan melakukan pendekatan mitigasi yang cermat.

“Yang pasti ada cara-cara pendekatan kepada masyarakat, mengingat banyak yang sudah dibangun permanen. Mitigasinya pasti akan kami lakukan,” kata Bupati.

Ia memastikan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan mengedepankan pendekatan persuasif.

“Pasti kami lakukan, cara-caranya ya persuasif pertama, yang kedua, paling bagus adalah direlokasi. Jika direlokasi, pasti ada kompensasi dan lain-lain,” pungkasnya.

Bupati menyampaikan bahwa pendataan lahan terdampak rencana akan mulai dilakukan pada tahun depan.////////////

iklan warung gazebo