Operasi Katarak Gratis, Pemkab Banyuwangi, PMI dan JFF Bantu Warga Kurang Mampu

by -15 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Ratusan warga Banyuwangi kembali mendapat kesempatan memulihkan penglihatan melalui program operasi katarak gratis yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan PMI Banyuwangi dan John Fawcett Foundation (JFF). Kegiatan ini berlangsung sejak 30 September hingga 4 Oktober 2025 di Kantor PMI Banyuwangi, Jalan Kartini.

Sebanyak 685 warga dari berbagai kecamatan mendaftar dalam program tahap kedua tahun ini. Dari jumlah tersebut, 360 orang dinyatakan layak untuk menjalani operasi katarak gratis.



Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, yang membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada PMI Banyuwangi dan JFF atas komitmen jangka panjang mereka dalam membantu masyarakat Banyuwangi mendapatkan layanan kesehatan mata.

“Kami sangat berterima kasih kepada PMI Banyuwangi dan JFF yang terus berkontribusi menyehatkan masyarakat. Program ini tidak hanya memulihkan penglihatan, tetapi juga memberikan dampak sosial ekonomi yang besar,” ujar Mujiono, Selasa (30/9/2025).

Sejak kerja sama dimulai pada 2014, sebanyak 27.536 warga Banyuwangi telah mendapatkan layanan kesehatan mata, termasuk 4.149 orang yang telah menjalani operasi katarak, 8.313 orang memperoleh pengobatan mata gratis, dan 15.074 orang menerima kacamata gratis.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang perpanjangan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan JFF untuk memperluas layanan kesehatan mata bagi warga kurang mampu. Selain itu, turut diserahkan 6 kaki palsu dan 1 tangan palsu hasil kolaborasi dengan RSUD Sumberglagah Mojokerto.

Ketua JFF Indonesia, I Gede Bingin, menegaskan komitmen organisasi tersebut untuk terus mendukung kegiatan sosial di Banyuwangi.

“Kami senang dapat melanjutkan kerja sama ini. Tujuan kami adalah meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di sini,” katanya.

Pelaksanaan operasi dilakukan di tiga fasilitas: dua bus portable di halaman PMI Banyuwangi dan satu fasilitas di RSUD Blambangan, dengan kapasitas sekitar 90–100 pasien per hari.

Koordinator Teknis Bakti Sosial, dr. Rezekiyanti, menjelaskan bahwa tidak semua peserta dapat langsung dioperasi.

“Sebagian peserta belum memenuhi syarat karena kondisi kesehatan, seperti katarak yang belum matang, tekanan darah tinggi, atau kadar gula tinggi. Mereka bisa mendaftar kembali di kesempatan berikutnya,” jelasnya.

Selain operasi, warga juga mendapatkan layanan pemeriksaan mata gratis, pemberian kacamata, penggantian bola mata palsu, serta obat tetes mata.

Salah satu peserta, Supri, warga Desa Tampo, mengungkapkan rasa syukur atas program ini.

“Sudah dua tahun saya sulit beraktivitas karena katarak. Sekarang bisa operasi gratis, semoga cepat pulih dan bisa bekerja lagi,” tuturnya penuh haru.//////////////

iklan warung gazebo