Kondisi Ketenagakerjaan Jatim Membaik
Khofifah menambahkan, kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Data Sakernas BPS Jatim mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2025 sebesar 3,61 persen, turun 0,13 persen poin dibanding tahun sebelumnya.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat menjadi 74,25 persen, naik 1,23 persen poin dari tahun sebelumnya. Jumlah penduduk bekerja mencapai 23,86 juta orang, bertambah sekitar 628 ribu dibanding Februari 2024. Namun, masih ada lebih dari 894 ribu pencari kerja yang belum terserap.
“Ini tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, perguruan tinggi, swasta, media, dan masyarakat harus bersinergi untuk mengurangi pengangguran di Jawa Timur,” tegasnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan II 2025 mencapai 5,23 persen (yoy), lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 5,12 persen. Hal ini menegaskan peran strategis Jawa Timur sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia.
Konsep “Merdeka Berkarir”, lanjut Khofifah, merupakan upaya menyiapkan angkatan kerja Jatim sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
Pencari Kerja Antusias
Salah satu pencari kerja, Mudratul, lulusan Kimia Universitas Airlangga, mengaku sangat terbantu dengan adanya Job Fair ini. “Melamarnya lebih mudah karena cukup sekali tap barcode. Sangat memudahkan,” ujarnya.
Senada, Rizki, mahasiswa semester 3 jurusan Informatika asal Pare, Kediri, menyampaikan bahwa Job Fair menjadi wadah penting bagi pencari kerja.
“Job Fair membantu job seeker mengenal brand awareness dari masing-masing perusahaan sekaligus membuka peluang karier,” ungkapnya.////////
