Pemkab Banyuwangi Gelar “Rembuk Perempuan” untuk Rumuskan Kebijakan Pembangunan

by -9 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
  1. Literasi keuangan dan kewirausahaan – terbatasnya pelatihan literasi keuangan dan minimnya pendampingan pemasaran bagi perempuan. Forum mendorong Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menghadirkan pelatihan literasi, akses modal, serta manajemen usaha hingga tingkat desa.“Kami merekomendasikan pemerintah menyiapkan fasilitator di desa-desa untuk mengembangkan kemampuan perempuan dalam mengelola usaha,” ujar Eko Setyowati, perwakilan Perempuan Budha, yang menjadi juru bicara forum.

  2. Pengasuhan keluarga – difokuskan pada penguatan Rumah Desa Sehat (RDS), advokasi kebijakan dan anggaran desa, serta pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPA). Forum juga menilai perlunya Peraturan Desa tentang Perlindungan Perempuan dan Anak serta peningkatan sosialisasi kesetaraan gender di masyarakat.



  3. Kekerasan terhadap perempuan dan pernikahan dini – peserta menekankan pentingnya memperkuat peraturan dan program perlindungan di tingkat desa, serta memperluas edukasi publik mengenai bahaya pernikahan usia anak.

  4. Keterwakilan perempuan dalam politik – dinilai masih rendah, sehingga forum merekomendasikan pendidikan politik berkelanjutan dan kebijakan pengarusutamaan gender di desa agar perempuan lebih percaya diri dan memiliki kapasitas berpartisipasi di ranah politik.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi, Suyanto Waspotondo, menegaskan bahwa seluruh rekomendasi dari forum ini akan menjadi referensi penting dalam penyusunan rencana pembangunan daerah.

“Semua masukan dari Rembuk Perempuan akan kami analisis, lalu secara bertahap diintegrasikan ke dalam perencanaan pembangunan daerah,” jelasnya.//////////

iklan warung gazebo