Ini, lanjut Titus, merupakan bagian dari komitmen Faskes dan BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas implementasi layanan Program JKN. Titus juga menekankan pentingnya kesadaran peserta JKN melakukan SRK.
“Jangan pernah merasa repot karena harus melakukan skrining. Cukup satu kali dalam setahun, dan hasilnya adalah data berharga bagi dokter yang memeriksa kita. Ini adalah langkah check-up ringan yang dampaknya bisa mencegah komplikasi berat di kemudian hari. Ingat, mengobati penyakit kronis di rumah sakit jauh lebih mahal dan membebani daripada mencegahnya,” tambah Titus.
Di samping itu, BPJS Kesehatan telah memastikan akses untuk SRK tersedia melalui berbagai kanal yang super mudah. Peserta dapat memilih cara yang paling nyaman melalui Aplikasi Mobile JKN.
“Cukup buka aplikasi Mobile JKN, pilih menu Skrining Riwayat Kesehatan, dan isi kuesioner singkat yang tersedia,” jelas Titus.
SRK juga bisa melalui FKTP terdaftar saat kunjungan rutin, melalui website khusus https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining serta bisa melalui layanan Pelayanan dari WhatsApp (PANDAWA) dengan chat ke nomor 08118165165, ketik salam pembuka, pilih menu Informasi, lalu pilih Skrining Kesehatan.
“Tidak ada alasan untuk menunda. Kami sudah menyediakan semua kemudahan di ujung jari. Segera luangkan waktu lima menit untuk mengisi skrining, karena ini adalah langkah mudah untuk meningkatkan upaya pencegahan penyakit dan memastikan kita bisa mengetahui potensi risiko sedini mungkin,” tegas Titus.
Titus menambahkan, dengan berpartisipasi aktif dalam SRK, seluruh peserta tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga berkontribusi langsung pada keberlanjutan Program JKN di masa depan. “Kepada peserta JKN yang telah melakukan SRK dan hasilnya tidak berisiko, kami berpesan agar terus menerapkan pola hidup sehat, dan melakukan latihan fisik minimal 30 menit per hari,” pungkas Titus.