Menurut Ebta, gerakan ini memiliki dampak besar, baik dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Dengan naik transportasi publik, ASN bisa lebih dekat dengan masyarakat sekaligus mendukung penghasilan para pelaku transportasi. “Setiap kali kita naik angkutan umum, kita sedang membantu pengemudi mencari nafkah. Ini sederhana, tapi bermakna besar,” jelasnya.
Selain itu, Ebta menilai penggunaan transportasi publik juga membantu mengurangi emisi kendaraan pribadi dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih sehat. “Kalau ASN bisa konsisten, saya yakin masyarakat juga akan mencontoh,” tambahnya.
Dinas PU CKPP Banyuwangi bertekad menjadikan kebijakan ini sebagai budaya baru. Ebta meminta seluruh jajarannya untuk konsisten, karena keberhasilan program akan terlihat jika benar-benar diterapkan bersama-sama.
“Kita ingin menunjukkan bahwa ASN PU CKPP tidak hanya menjalankan instruksi, tapi juga memiliki kesadaran kolektif. Kalau gerakan ini berjalan baik, Banyuwangi bisa menjadi contoh daerah lain dalam membangun budaya transportasi publik,” pungkasnya.////////