Selain kontrol kesehatan, Edy juga mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan FKTP, seperti pemeriksaan darah, senam bersama, edukasi kesehatan, hingga pengambilan obat di Apotek Kebalenan. Ia merasakan betul sinergi antara PRB dan Prolanis yang membuat proses pengobatan lebih mudah dijalani.
Sebagai peserta JKN, perjalanan Edy juga mencerminkan dinamika kepesertaan yang dialami banyak warga. “Dulu waktu masih kerja, saya peserta kelas 2. Setelah pensiun, saya jadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3, dan sekarang iuran saya dibayarkan pemerintah. Saya sangat bersyukur, lewat JKN saya tetap bisa berobat rutin dengan mudah,” jelasnya.
Meski sudah lanjut usia, Edy tetap aktif berolahraga dengan bersepeda dan menjadi kader Posyandu. Ia juga kerap mengajak masyarakat di sekitarnya untuk mendaftar JKN.
“Sering saya sampaikan ke teman-teman komunitas sepeda, tetangga, sampai di pengajian, kalau belum jadi peserta JKN sebaiknya segera daftar. Ikut kelas 3 biayanya murah, hanya Rp35 ribu per bulan. Kita tidak pernah tahu kapan sakit datang,” pesannya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Titus Sri Hardianto, menegaskan PRB dan Prolanis menjadi wujud komitmen JKN dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program ini tidak hanya mempermudah akses layanan, tetapi juga memberi ruang bagi peserta untuk tetap sehat, nyaman, dan produktif.
“Manfaatkan berbagai program yang dihadirkan BPJS Kesehatan. Ada juga fitur skrining kesehatan di aplikasi Mobile JKN untuk mendeteksi risiko penyakit sebelum gejalanya muncul. Seperti pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari bersama-sama membangun kesadaran hidup sehat,” tutur Titus.