“Banyuwangi adalah rumah besar dengan keragaman budaya, agama, dan suku. Tugas kita bersama menjaga kondusivitas agar daerah ini tetap aman, damai, dan terus maju. Mari perkuat sinergi lintas elemen masyarakat demi masa depan Banyuwangi yang lebih baik,” katanya.
Forum diskusi berjalan dalam suasana terbuka, menghadirkan masukan konstruktif dari perwakilan Forkopimda maupun tokoh masyarakat untuk memperkuat harmoni sosial. Acara ditutup dengan tausiyah Rektor UBI dan doa KH. Ikrom Hasan, setelah pembacaan deklarasi damai oleh Zacky Zagarino, mahasiswa Poliwangi sekaligus Ketua Alumni MAN 1 Banyuwangi.
Deklarasi damai tersebut memuat tiga poin utama: menjaga kerukunan lintas agama dan budaya, menolak provokasi serta ujaran kebencian, dan mendukung upaya Forkopimda bersama masyarakat dalam mewujudkan Banyuwangi yang aman dan sejahtera.
Ketua RKBK Banyuwangi, Hakim Said, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi wadah nyata untuk memperkokoh sinergi masyarakat. “Diskusi publik ini adalah momentum menyatukan komitmen bersama, agar Banyuwangi tetap aman, tenteram, dan damai,” ujarnya.
Melalui semangat 3KO—Komunikasi, Koordinasi, dan Kolaborasi—forum ini menjadi ruang kebersamaan untuk meneguhkan semangat kebangsaan sekaligus memperkuat persatuan di tengah keberagaman masyarakat Banyuwangi.