Menurut Thimo, pengalaman berlari di Banyuwangi terasa berbeda dibandingkan event trail run lain di berbagai negara. Fenomena Blue Fire Kawah Ijen serta jalur yang menembus Gunung Ranti menjadi nilai tambah yang sulit ditemui di tempat lain.
Lintasan tahun ini menyuguhkan variasi jalur menantang, mulai dari jalan setapak, batuan terjal, tanjakan curam, hingga turunan ekstrem. Meski menguras tenaga, pelari disuguhi pemandangan perkebunan hijau, hutan pinus, kebun kopi, dan padang ilalang yang memperkaya pengalaman berlari.
Akhmad Nizar, juara umum 50 km men, menilai trek Banyuwangi semakin menarik. “Treknya sangat menantang, komplit lewat Gunung Ranti dan Ijen. Wisatanya juga makin bagus dan ramai,” ungkapnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang menyerahkan hadiah kepada para juara, menyebutkan bahwa ajang ini bukan sekadar olahraga, melainkan promosi sport tourism. “Jalur yang dilewati masuk dalam site Geopark Ijen. Kami ingin menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan sekaligus menguatkan branding Banyuwangi yang menekankan kekuatan alam, budaya, dan keberlanjutan,” katanya.
Menurut Ipuk, perpaduan antara jalur ekstrem dan keunikan Geopark Ijen menjadikan ajang ini sebagai sarana pengembangan wisata daerah yang berbasis pada kekuatan sumber daya alam.////////