Banyuwangi, seblang.com – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banyuwangi menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Banyuwangi pada Selasa (2/9/2025). Aksi ini menyuarakan 18 tuntutan yang mencakup isu-isu nasional dan regional, menyoroti kinerja pemerintah dan parlemen.
Sebelum tiba di kantor DPRD, massa GMNI mendatangi Polresta Banyuwangi untuk meminta pengawalan selama aksi. Setelah itu, mereka bergerak ke gedung DPRD dan berorasi di bawah terik matahari. Alih-alih berdialog di dalam gedung, beberapa perwakilan DPRD Banyuwangi, termasuk Wakil Ketua DPRD Michael Edy Hariyanto dan Ketua Komisi IV Patemo, memilih untuk duduk lesehan bersama mahasiswa di trotoar gedung guna mendengarkan aspirasi secara langsung.
Dalam orasi dan tuntutannya, Ketua DPC GMNI Banyuwangi Rino Bachtiar menyoroti sejumlah poin penting. Di tingkat nasional, mereka mendesak pembatalan tunjangan dan fasilitas tambahan untuk anggota DPR RI, transparansi anggaran, hingga pengesahan RUU Perampasan Aset. Mereka juga menyuarakan protes terhadap intervensi Polri dalam politik, meminta evaluasi aturan penerimaan anggota Polri, serta menuntut revisi peraturan pengendalian massa yang lebih humanis.
Sementara itu, untuk isu regional, tuntutan GMNI Banyuwangi fokus pada perbaikan tata kelola pemerintahan daerah. Mereka mendesak penyelesaian konflik agraria, pembentukan Perda BUMD, transparansi kinerja DPRD dan dana hibah, serta peningkatan upah buruh, nakes, dan guru. Mahasiswa juga meminta perbaikan fasilitas pendidikan dan kesehatan di Banyuwangi, serta perbaikan tata kelola sampah.