Ketua Pengkab PTMSI Banyuwangi, Moh. Sabiq Irwan, mengatakan ajang yang digelar di GOR Tawangalun pada 21–24 Agustus 2025 ini diikuti lebih dari 300 atlet dari berbagai kabupaten/kota se-Jatim. Mereka bertanding di sejumlah kategori usia, mulai 10, 12, 15, 18, hingga 25 tahun untuk putra dan putri.
“Ini merupakan Kejurprov pertama di Banyuwangi setelah sekian tahun. Selain menjadi ajang prestasi, kegiatan ini sekaligus menunjukkan bahwa pembinaan tenis meja di Banyuwangi terus berjalan,” ujar Sabiq, Sabtu (23/8/2025).
Selain kompetisi, even ini juga berdampak pada sektor ekonomi. “Hotel, penginapan, hingga pelaku UMKM dan ekonomi kreatif ikut merasakan manfaat meski tidak terlalu besar,” imbuhnya.
Panitia menyiapkan total hadiah pembinaan senilai Rp40 juta, beserta trofi dan piagam penghargaan bagi para pemenang. Meski tidak menargetkan hasil muluk, PTMSI Banyuwangi berharap para atlet lokal mendapat pengalaman tanding berharga.
“Target realistis kami, salah satunya di kategori usia 12 tahun. Insya Allah bisa meraih medali perak atau perunggu. Mudah-mudahan kelompok umur lainnya juga bisa meraih juara,” harap Sabiq yang juga dosen Uniba Banyuwangi.
Ke depan, lanjutnya, sukses Kejurprov ini membuka peluang Banyuwangi untuk menggelar even tenis meja dengan skala lebih besar.///////