Selain pemeriksaan fisik, Pemkab Banyuwangi juga menjalankan program pencegahan, salah satunya dengan rutin membagikan tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri. Upaya ini dilakukan untuk menekan angka anemia yang kerap menyerang kalangan pelajar perempuan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menambahkan bahwa dari total siswa yang telah diperiksa, terbagi atas 35.372 pelajar sekolah dasar, 8.292 pelajar sekolah menengah pertama, serta 1.253 pelajar sekolah menengah atas. Hasilnya, sebagian besar siswa berada dalam kondisi sehat dengan tekanan darah dan kadar gula normal.
Namun, pihaknya juga menemukan sejumlah kasus kesehatan meski jumlahnya relatif kecil. “Ada beberapa kasus hipertensi dan hiperglikemia yang terdeteksi. Selain itu, gangguan gigi seperti karies cukup sering ditemukan. Begitu juga dengan masalah pendengaran serta kesehatan mata, yang salah satunya diduga akibat penggunaan gawai dengan intensitas tinggi,” jelas Amir.
Ia menegaskan, seluruh siswa yang terdeteksi mengalami gangguan kesehatan langsung mendapat penanganan lanjutan melalui puskesmas maupun rumah sakit setempat. Langkah cepat ini diharapkan mampu mencegah masalah kesehatan berkembang lebih parah serta memberikan jaminan bahwa setiap pelajar mendapatkan hak yang sama atas layanan kesehatan.