Banyuwangi, seblang.com – Klinik AIMED Banyuwangi resmi beroperasi setelah diresmikan dalam acara grand opening di Jalan Kolonel Sugiono No. 22, Kelurahan Kertosari, Banyuwangi, Sabtu (23/8/2025). Kehadiran klinik pratama rawat jalan ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat, dengan menggabungkan teknologi modern dan sentuhan kemanusiaan dalam pelayanan.
Direktur PT AI Medica Futura Indonesia, dr. Abi Yuda Priambodo, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Dinas Kesehatan, serta masyarakat Kertosari.
“Klinik AIMED hadir untuk menjadi langkah kecil yang diharapkan memberi kontribusi besar dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di Banyuwangi,” ujarnya.
Yuda menjelaskan, nama AIMED merupakan gabungan dari “AI” (Artificial Intelligence) dan “Med” (Medical). AI dipilih sebagai simbol inovasi dan teknologi masa depan, sementara “Med” merepresentasikan layanan kesehatan profesional yang tetap mengedepankan nilai kemanusiaan. “Harapan kami, AIMED dapat memberikan layanan yang ramah, cepat, modern, dan terjangkau bagi masyarakat,” tambah Yuda yang merupakan putra sulung Plh Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo ini.
Klinik AIMED Banyuwangi menyediakan berbagai fasilitas, mulai dari poli umum untuk anak, dewasa, hingga lansia, layanan kebidanan, laboratorium, farmasi, hingga perawatan luka dan medical check up. Selain itu, tersedia pula layanan USG, ANC, suntik KB, serta pemeriksaan kesehatan seperti cek gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat, klinik ini juga meluncurkan sejumlah promo, antara lain gratis kartu AIMED, diskon kemerdekaan 17 persen, konsultasi gratis bagi warga Kertosari, serta vitamin gratis bagi pasien yang mengisi kuesioner dan memberikan rating. Klinik beroperasi setiap hari mulai pukul 14.00 hingga 21.00 WIB, kecuali pada hari besar.
Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Kesehatan (PKFI) Banyuwangi, dr. H. Taufiq Hidayat, Sp.And., turut hadir dan memberikan pesan penting bagi pengelola klinik. Ia menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar serta dukungan terhadap program kesehatan pemerintah, seperti penanganan stunting dan pemberantasan TBC.
“Walaupun dikelola swasta, klinik juga memiliki tanggung jawab mendukung kesehatan masyarakat Banyuwangi,” tegasnya.
Taufiq juga mendorong Klinik AIMED agar dapat menjadi rujukan bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Banyuwangi. “Klinik ini harus menunjukkan keunggulan, termasuk kemampuan melayani pasien asing dengan komunikasi bahasa Inggris yang baik. Dengan begitu, AIMED bisa menjadi klinik yang berbeda dan membanggakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Banyuwangi, Faiz Fadholi, mengapresiasi inovasi yang dihadirkan Klinik AIMED, terutama penerapan electronic medical record (EMR) yang meminimalisasi penggunaan kertas dalam administrasi layanan. Ia menyebut sistem tersebut sebagai langkah maju yang patut dicontoh fasilitas kesehatan lainnya. “Proses pelayanan mulai dari pendaftaran hingga pengambilan obat sudah menggunakan sistem digital. Ini terobosan yang sangat baik,” ungkapnya.
Faiz juga menekankan agar Klinik AIMED berkoordinasi dengan Puskesmas Kertosari dalam menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks, termasuk penanganan kasus HIV/AIDS yang masih tinggi di Banyuwangi. “Kami berharap AIMED tidak hanya berfokus pada pelayanan kuratif, tetapi juga preventif mendukung program pencegahan yang dicanangkan pemerintah,” jelasnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, asosiasi klinik, dan masyarakat, keberadaan Klinik AIMED Banyuwangi diharapkan mampu memperluas akses layanan kesehatan yang berkualitas. Kehadiran klinik ini juga menambah jumlah fasilitas kesehatan di Banyuwangi yang kini telah mencapai lebih dari 70 klinik, 13 rumah sakit, 45 puskesmas, serta ratusan praktik mandiri tenaga medis.