Dalam sambutannya, Brigjen TNI Ramli mengapresiasi capaian TMMD yang dinilai menyentuh langsung kebutuhan warga. “Jembatan yang dibangun tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan karena mempermudah distribusi hasil panen. Kami harap masyarakat bisa menjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Arh Joko Sukoyo, menegaskan TMMD kali ini tidak hanya menghasilkan pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat nilai sosial di tengah masyarakat. “Alhamdulillah program ini rampung 100 persen. Selain lima sasaran fisik, yang terpenting adalah lahirnya semangat gotong royong, kebersamaan, dan rasa kekeluargaan. Selama sebulan penuh prajurit hidup berdampingan dengan warga, bekerja dan beraktivitas bersama,” jelasnya.
Salah satu capaian monumental adalah peresmian Jembatan Letkol Arh Joko Sukoyo, yang namanya diusulkan langsung oleh warga saat doa bersama pembongkaran jembatan lama. Selain itu, jalan penghubung antar desa dan kecamatan diberi nama Manunggal Gimawang, melambangkan persatuan tiga desa dan dua kecamatan yang kini semakin terhubung.
Danrem Kolonel Inf Kohir menilai pembangunan di Banyuwangi tepat sasaran. “Jembatan yang dulunya hanya bisa dilalui roda dua, kini sudah dapat dilewati roda empat. Program air bersih hingga penyuluhan nonfisik juga sangat bermanfaat. Ini bukti TMMD berjalan efektif dan diterima masyarakat dengan antusias,” tegasnya.
Masyarakat Siliragung pun menyambut gembira hasil pembangunan ini. Mereka berharap program TMMD terus berlanjut dalam berbagai bentuk karya bakti lain. Dandim Joko Sukoyo menutup dengan pesan khusus, “Mari kita rawat bersama hasil pembangunan ini. Semoga akses baru ini membuka lebih banyak peluang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.”/////
