​Produk ini tidak hanya berfungsi sebagai penutup kepala, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya. Keunikan motif anyaman bambu membuat songkok ini berbeda dari produk lain di pasaran.
​”Kami berharap, dengan kembali aktifnya produksi ini, produk songkok anyaman bambu khas Situbondo bisa dikenal lebih luas lagi, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional,” tambah Asari, Selasa, (19/8/2025).
​Pemerintah Kabupaten Situbondo berkomitmen penuh untuk terus mendukung para pelaku UMKM, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun promosi produk. Kebangkitan UMKM ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Situbondo secara menyeluruh.//////////