Banyuwangi, seblang.com – Organisasi nirlaba internasional Noora Health menggulirkan Care Companion Program (CCP) di Banyuwangi sebagai upaya memperkuat potensi sumber daya manusia di bidang kesehatan. Program ini melatih tenaga kesehatan agar mampu mengedukasi keluarga pasien, sehingga perawatan dapat dilakukan dengan tepat di rumah.
Sejak Januari 2025, program ini melibatkan 1.175 tenaga kesehatan dari 45 puskesmas dan dua RSUD. Dokter, perawat, hingga bidan dilatih untuk menyampaikan materi edukasi kepada keluarga pasien, khususnya terkait perawatan anggota keluarga prioritas seperti pasien sakit dan ibu hamil, baik saat dirawat di rumah sakit maupun di rumah.
Co-CEO & Co-Founder Noora Health, dr. Shahed Alam, mengatakan program ini menjadi bagian dari proyek percontohan (pilot project) di Indonesia yang menempatkan keluarga sebagai elemen penting dalam sistem kesehatan.
“Saat kami bertemu dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beliau merekomendasikan Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang siap menerima program ini karena bidang kesehatannya dinilai berjalan baik,” ujar dr. Shahed Ahmad.
Noora Health juga menyediakan layanan konsultasi jarak jauh melalui platform berbasis WhatsApp, sehingga warga dapat mengakses informasi kesehatan dan mengajukan pertanyaan terkait perawatan pasien.
Pada 11 Agustus 2025, dr. Shahed Ahmad bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kantor Bupati, sekaligus meninjau kegiatan edukasi tenaga kesehatan di sejumlah puskesmas.
Bupati Ipuk menegaskan penguatan kapasitas keluarga dalam perawatan pasien merupakan investasi penting dalam membangun SDM yang tangguh.
“Keluarga memainkan peran sangat penting, meskipun sering diremehkan. Program ini baik karena fokus pada penanganan pasien di rumah. Edukasi yang tepat akan menghasilkan tindakan perawatan yang benar, mengurangi tingkat fatalitas, dan mempercepat penyembuhan,” kata Ipuk, Rabu (13/8/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menambahkan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat telah mendapatkan paket edukasi. Sebanyak 470 tenaga kesehatan dilatih di bidang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan 705 lainnya di pelatihan gabungan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan KIA.
“Program ini telah menjangkau hampir 50 ribu warga yang mendapatkan edukasi perawatan pasien di rumah. Ini sekaligus meningkatkan kapasitas SDM kesehatan dan masyarakat Banyuwangi,” ujarnya.