Banyuwangi Masuk Tahap Verifikasi Lanjutan Penilaian Kabupaten/Kota Sehat Nasional

by -5 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.comKabupaten Banyuwangi terpilih mengikuti tahap verifikasi lanjutan penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional tahun ini. Tahap tersebut menjadi penentu bagi daerah untuk meraih penghargaan Swasti Saba Wistara, predikat tertinggi bagi kabupaten/kota yang dinilai bersih, nyaman, aman, dan sehat.

Verifikasi yang digelar secara virtual pada Senin (11/8/2025) itu dipimpin Ketua Tim Verifikasi KKS Pusat, Anugerah, dan diikuti tim pembina KKS Provinsi Jawa Timur, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Plh. Sekretaris Daerah Guntur Priambodo, Ketua Forum Banyuwangi Sehat Soekardjo, Ketua TP PKK Anna Mujiono, serta sejumlah OPD terkait.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memaparkan sembilan tatanan Kabupaten Sehat di hadapan tim penilai. Ia menyebut Banyuwangi telah lima kali meraih predikat Kabupaten Sehat tingkat nasional, termasuk dua kali meraih Swasti Saba Wistara pada 2019 dan 2021.

“Tahun ini kita targetkan bisa kembali meraih Swasti Saba Wistara,” ujar Ipuk.

Ipuk menegaskan, Pemkab terus melakukan berbagai inovasi pada sembilan tatanan, yakni: Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri; Permukiman dan Fasilitas Umum; Satuan Pendidikan; Pasar; Perkantoran dan Perindustrian; Lalu Lintas; Pariwisata; Perlindungan Sosial; serta Penanggulangan Bencana.

Pada tatanan Masyarakat Sehat Mandiri, Pemkab mengubah paradigma layanan kesehatan dari “sakit” menjadi “sehat” melalui Mall Orang Sehat.

“Kami mendorong masyarakat untuk ke puskesmas tidak hanya saat sakit. Saat sehat pun mereka bisa berkonsultasi masalah kesehatannya ke puskesmas. Sehingga jika ada potensi sakit bisa segera diantisipasi,” terang Ipuk.

Selain itu, terdapat program Puskesmas Asuhan Spesialistik (PAS) yang melibatkan 38 dokter spesialis Obgyn dan spesialis anak untuk mengampu puskesmas.

“Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas SDM di puskesmas. Dengan demikian pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi di Puskemas juga semakin berkualitas,” ujarnya.

Program tersebut juga bertujuan memperkuat jejaring fasilitas layanan kesehatan dari hulu hingga hilir.

Di tatanan Pasar Sehat, Banyuwangi membatasi pendirian pasar modern baru berjejaring demi menjaga keberlangsungan toko kelontong dan pasar tradisional.

Berbagai inovasi ini mendapat apresiasi positif dari tim verifikasi pusat.
“Sinergi lintas sektornya sangat kuat. Semoga kerja keras semuanya bisa membawa Banyuwangi meraih predikat Swasti Saba Wistara,” kata Anugerah.

Tim pusat juga memberikan sejumlah masukan terkait kelengkapan dokumen pelaporan.///////

iklan warung gazebo