Banyuwangi, seblang.com — Lereng Gunung Ijen tak hanya bergema oleh musik jazz, tetapi juga berwarna oleh dua pameran seni unik yang menjadi bagian dari BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen 2025: Fora Fauna dan Beta Jemur.
Dikuratori oleh Dr. Mike Susanto dari ISI Yogyakarta, Fora Fauna memamerkan lebih dari 40 karya patung fauna hasil karya dosen, alumni, dan mahasiswa ISI Yogyakarta. Karya-karya tersebut tersebar di berbagai titik Taman Gandrung Terakota – Jiwa Jawa Ijen Resort, mengangkat bentuk, gerak, dan karakter binatang sebagai simbol kekayaan hayati dan refleksi hubungan manusia dengan alam.
“Area ini seperti rimba yang terjaga. Kami ingin mengajak pengunjung memaknai fauna tidak hanya sebagai objek visual, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan pesan lingkungan, sosial, dan politik,” ujar Mike pada Sabtu (9/8/2025) sore.
Patung-patung ini bervariasi dari realistik hingga imajinatif, ada yang interaktif untuk anak-anak, ada pula yang ditempatkan di lokasi strategis sebagai titik kontemplasi dan spot foto.
Di sudut arboretum bambu Taman Gandrung Terakota, 50 helai kain batik karya maestro asal Pekalongan, Dudung Aliesyahbana, dijemur terbuka. Instalasi ini terinspirasi dari kebiasaan desa menjemur pakaian di halaman rumah, menjadi simbol kedekatan batik dengan kehidupan sehari-hari.
“Selama ini pameran batik diadakan di gedung mewah. Kali ini kami membawanya ke alam terbuka, memberikan pengalaman yang berbeda,” kata Dudung.
Dikenal berani mendekonstruksi motif klasik seperti parang barong, Dudung telah menerima pengakuan internasional, termasuk Seal of Excellence dari UNESCO dan Crafts Master Award dari World Crafts Council Asia Pasifik.
Kedua pameran ini berlangsung sepanjang gelaran festival: Fora Fauna pada 9 Agustus–9 September 2025 dan Beta Jemur pada 10–18 Agustus 2025, menjadi suguhan visual yang memperkaya atmosfer BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen.////////