Pemerintah Bangun Migran Center di Malang, Muhaimin: Jangan Terjebak Iming-Iming Gaji Besar Palsu

by -18 Views
Writer: Ahmad Suseno
Editor: Herry W. Sulaksono
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar didampingi Anggota DPR RI Hasanudin Wahid, Bupati Malang H.M Sanusi dan Lathifah Shohib saat jumpa pers

Malang, seblang.comPemerintah berkomitmen memperkuat perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran, khususnya di Kabupaten Malang yang menjadi salah satu basis terbesar Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar, menegaskan rencana pembangunan Migran Center di Malang untuk mempersiapkan tenaga migran secara terukur dan sistematis.

“Jumlah pekerja migran dari Malang yang cukup besar mewajibkan kita sebagai pemerintah mengambil langkah-langkah penting,” kata Menko PM RI Muhaimin Iskandar di Pendopo eks Kawedanan Singosari Kabupaten Malang, Sabtu (9/8/2025).

Ia menyebut tiga langkah utama yang akan dijalankan. Pertama, memberikan pelayanan informasi yang akurat dan terintegrasi dengan kementerian terkait.

“Informasi global talent ini harus tersaring dan tidak membuat warga kita salah pilih,” ujarnya.

Kedua, menyelenggarakan pelatihan lintas kementerian dan lembaga nonpemerintah, mencakup keterampilan bahasa dan keahlian kerja. Ketiga, membangun Migrant Center bersama perguruan tinggi di Malang untuk riset, advokasi, dan pemberdayaan pekerja migran dari hulu hingga hilir.

“Saatnya kita bekerja lebih terukur, sistematis, dan tidak sporadis. Kita ingin Malang menjadi pusat global talent yang membanggakan Jawa Timur dan Indonesia,” tegas Muhaimin.

Ia juga mengingatkan pekerja migran agar tidak mudah tergiur tawaran gaji besar di luar negeri yang belum jelas kebenarannya.

“Banyak yang terjebak dalam tipuan, khususnya di Kamboja, Myanmar, dan daerah perbatasan konflik. Jangan pernah ke sana. Itu jebakan sistem eksploitasi,” ujar Cak Imin panggilan akrab Muhaimin Iskandar.

Muhaimin menegaskan masyarakat harus selektif dan tidak percaya informasi lowongan kerja dari media sosial yang belum terverifikasi.

Sementara itu, Bupati Malang, H.M. Sanusi, menyebut setiap tahun sekitar 12.000 pekerja migran berasal dari Malang.

“Desa Arjowinangun termasuk desa yang banyak mencetak tenaga migran. Kami sudah bekerja sama dengan Universitas Kepanjen untuk pelatihan, dan terbuka bagi kampus lain yang memiliki visi sama,” tandas Sanusi.

Menurutnya, pusat global talent akan disesuaikan dengan arahan pemerintah pusat dan perguruan tinggi yang sudah menjalankan program pelatihan tenaga kerja migran.///////////

iklan warung gazebo