Selain itu, Khofifah menyoroti masalah kesehatan mental yang kian mengkhawatirkan, terutama akibat jeratan judi online dan pinjaman online.
“Saya kaget saat mendapat laporan rumah sakit jiwa penuh oleh korban judi online dan pinjol. Ini harus menjadi kewaspadaan bersama. Manajemen keuangan dan kehati-hatian adalah kunci,” tegasnya.
Ia memastikan Pemprov Jawa Timur terus meningkatkan layanan kesehatan mental melalui rumah sakit jiwa dengan fasilitas dan pelayanan modern.
“Layanannya umum, bangunannya keren, dan ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan,” kata Khofifah.
Ketua Yayasan Al Maarif Singosari, KH Anas Noor, S.H., M.H., menambahkan bahwa pembentukan karakter siswa membutuhkan kerja sama semua pihak.
“Dengan 1.300 siswa dari jenjang TK hingga SMK, pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah, tapi juga di lingkungan masyarakat. Apa yang siswa lihat dan dengar akan membentuk perilaku mereka,” pungkasnya.///////