Banyuwangi, seblang.com — Kehangatan warga Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, terasa begitu kental saat Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-125 TA 2025 melakukan kunjungan ke lokasi program, Kamis (7/8/2025).
Dipimpin oleh Kolonel (Mar) Djentaju Suprihandoko, S.H. — Paban V Bhakti TNI AL Spotmaral — yang datang didampingi oleh Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo, S.Sos., M.Han, rombongan disambut hangat oleh jajaran perwira Kodim 0825, unsur Forkopimka Siliragung, para kepala desa sekitar, hingga Danposal Pancer Letda Laut (P) Suripto.
Kehadiran mereka bukan sekadar seremonial. Diawali dengan penyerahan bantuan sembako secara simbolis kepada kaum duafa, kunjungan kemudian dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke sejumlah sasaran fisik TMMD, seperti jembatan penghubung, sumur bor dan rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Menariknya, kunjungan juga mencakup program TMMD non-fisik, yakni kegiatan penyuluhan kerukunan antar umat beragama yang digelar di kantor desa setempat. Dalam suasana penuh keharmonisan, Wasev dan Dandim turut menyerahkan kitab suci kepada masing-masing perwakilan pemuka agama — Islam, Kristen, Hindu, dan Katolik — sebagai simbol persatuan dalam keberagaman.
Usai meninjau lapangan dan menghadiri penyuluhan, Kolonel Djentaju menyampaikan apresiasinya. “Saya lihat langsung progresnya. Belum selesai, tapi hasilnya sangat istimewa. Semua dilakukan bergotong royong — TNI, Pemda, PU, dan masyarakat bersatu,” ungkapnya.
Ia bahkan menyebut TMMD sebagai warisan semangat Abri Masuk Desa, yang kini hadir dalam bentuk nyata melalui pembangunan infrastruktur. Menariknya, jembatan hasil program TMMD di Desa Kesilir spontan diberi nama “Jembatan Joko” oleh warga, sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan terhadap peran aktif sang Dandim dalam pembangunan daerah.