Banyuwangi, seblang.com – Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang digelar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Desa Tulungrejo, Sepanjang, dan Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kamis (7/8/2025), menjadi wadah untuk mempercepat pembangunan potensi sumber daya desa secara terintegrasi. Mulai dari pengelolaan sumber daya air, pengembangan potensi pertanian dan perikanan, hingga penguatan sumber daya manusia.
Di Dusun Sumbergondo, Desa Tulungrejo Kecamatan Glenmore, Ipuk meninjau pembangunan plengsengan sepanjang 206 meter di area afur. Infrastruktur ini dirancang untuk mengendalikan aliran air dari kawasan perkebunan agar tidak meluber ke permukiman, sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber irigasi pertanian.
“Karena wilayah ini letaknya lebih rendah, air hujan dari atas selalu mengalir dan berkumpul di sini. Akibatnya, rumah-rumah warga kerap kebanjiran,” ujar Ipuk. Ia menambahkan, dengan plengsengan ini, risiko banjir bisa ditekan dan air hujan dapat menjadi sumber daya yang memberi manfaat ekonomi bagi petani.
Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby, menyebut pembangunan tersebut merupakan bagian dari target 75 titik plengsengan yang akan dikerjakan sepanjang 2025, mencakup sungai, saluran drainase, dan kawasan permukiman. “Tujuannya menampung air dari atas kebun agar tak meluber ke permukiman,” katanya.
Di Desa Sepanjang, penguatan potensi sumber daya alam diwujudkan melalui pengembangan pertanian modern. Ipuk mengunjungi Ziyad Farm, budidaya selada hidroponik yang dikelola kelompok pemuda desa dipimpin Syaiful Bahri. Dari awalnya sekadar mencoba, kini mereka rutin memproduksi 10 kilogram selada per hari yang dipasok ke outlet kebab dan kafe di Banyuwangi.
Selain pertanian, pengelolaan sumber daya air juga dimanfaatkan untuk sektor perikanan. Ipuk bertemu tiga kelompok pembudidaya ikan—Mina Harta Mulia, Mina Setia Hati, dan Mina Al Qomar—yang memanfaatkan aliran Sungai Pasar Desa Sepanjang menjadi kolam keramba ikan tombro, nila, dan koi. Dengan total 120 keramba, sistem pembibitan dan pembesaran mereka mampu memenuhi pasar lokal dan luar daerah seperti Surabaya, Bondowoso, dan Situbondo.
“Ini bagus. Selain menjaga kebersihan dan merawat ekosistem sungai, warga jadi punya sumber ekonomi baru. Tentu pemkab akan terus mendukung agar budidaya ini terus berkembang dan berkelanjutan,” ujar Ipuk sembari memberikan bantuan bibit ikan kepada kelompok tersebut.
Pembangunan potensi sumber daya juga menyasar peningkatan kualitas SDM. Selama Bunga Desa, pemkab menghadirkan layanan publik seperti administrasi kependudukan, perizinan usaha mikro berbasis OSS, perpajakan, pemeriksaan kesehatan, konseling, hingga pelatihan UMKM, yang diharapkan memperkuat kapasitas warga dalam mengelola potensi desanya secara mandiri dan berkelanjutan.//////////