Situbondo, seblang.com — Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayoga, akhirnya buka suara terkait isu yang sedang hangat diperbincangkan pasca-demonstrasi pekan lalu, terutama terkait adanya laporan polisi yang muncul sebagai ekses dari aksi tersebut. Dalam sebuah jumpa pers, Bupati Rio secara resmi memberikan klarifikasi dan pandangannya, menegaskan bahwa dinamika politik yang terjadi saat ini adalah hal yang wajar sebagai bagian dari ‘periode penyesuaian ulang’ atau adjustment period kepemimpinannya.
Bupati ajak seluruh elemen menuju ‘Adjustment Periode’. Ia membandingkan masa kepemimpinannya saat ini dengan proses factory reset pada sebuah ponsel.
“Sama halnya seperti pergantian pemilik HP, selalu ada reset pabrik. Ini adalah periode itu,” ujarnya. Menurutnya, masa penyesuaian ulang ini tidak hanya terjadi di lingkungan birokrasi, tetapi juga di kalangan masyarakat sipil, tim pendukungnya saat Pilkada, hingga para jurnalis.
Ia menyadari bahwa perbedaan gaya kepemimpinan bisa memengaruhi respon terhadap isu-isu politik. “Style saya adalah menginginkan ide dan gagasan dari teman-teman media. Sebagian besar sudah memahami dan bahkan sering mengajak saya berdiskusi soal pertanian, peternakan, hingga pariwisata,” kata Rio.
Namun, ia juga mengakui adanya pihak yang merasa situasinya tidak menguntungkan dan tetap melancarkan kritik. “Kritisisme sangat diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Saya menyiapkan berbagai kegiatan dialogis sepert yang sudah berjalan beberapa kali, di mana masyarakat bebas mengkritik saya sebebas-bebasnya,” jelasnya. Selain itu, pendopo bupati juga selalu terbuka 24 jam bagi siapa saja yang ingin datang dan berdiskusi.
Terkait demonstrasi, Bupati Rio menegaskan bahwa ia menghadapinya sendiri tanpa pengawalan ketat. “Sebagai seorang mahasiswa yang dari dulu juga kerjanya demo, saya tidak perlu khawatir. Itu adalah bentuk dialog, meskipun tensinya lebih tinggi. Itu biasa saja,” ungkapnya.
Rio juga menampik tudingan yang menyebut dirinya melakukan penganiayaan atau persekusi terhadap seorang jurnalis. “Bahkan setelah demo, teman-teman tetap saya temani, kita video call. Artinya Situbondo ini dalam kondisi yang cukup kondusif untuk teman-teman jurnalis, tidak seperti yang di-framing belakangan ini,” ujarnya.