Jalur Ketapang Macet, Ratusan Sopir Terbantu Nasi Bungkus dari Pemkab Banyuwangi

by -11 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Kemacetan di akses menuju Pelabuhan Ketapang kembali terjadi. Kendaraan, terutama truk logistik, mengular hingga berjam-jam. Menyikapi kondisi ini, Pemkab Banyuwangi bersama Polresta bergerak cepat dengan mendirikan empat posko gabungan dan menyebar petugas di sejumlah titik untuk membantu mengurai antrean.

Tak hanya itu, ratusan nasi bungkus juga dibagikan langsung kepada para sopir yang kelelahan menunggu giliran masuk kapal. Pada Senin (4/8/2025), sebanyak 500 nasi bungkus dibagikan oleh tim gabungan dari BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Tagana. Langkah ini dilakukan karena banyak sopir mengeluhkan sulitnya mencari makanan di sekitar kantong parkir Dermaga Bulusan.

“Harusnya uang makan bisa dibawa pulang buat istri, tapi habis di sini. Tapi barusan dapat nasi bungkus, saya ucapkan terima kasih,” ujar Putu, sopir truk pengangkut semen tujuan Bali.

Kemacetan ini dipicu terbatasnya jumlah kapal eks LCT (Landing Craft Tank) yang tengah diperbaiki, menyebabkan antrean kendaraan menumpuk. Kondisi sempat membaik setelah jumlah kapal ditambah menjadi sembilan unit, plus dua kapal bantuan berkapasitas besar. Namun, cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir memaksa Pelabuhan Ketapang menerapkan sistem buka tutup, membuat antrean kembali mengular.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan, meski tidak memiliki kewenangan langsung terhadap pelabuhan, pihaknya tetap turun tangan membantu.

“Memang kami tidak punya kewenangan, tetapi kami berusaha membantu mengurai kemacetan, dan agar sopir tetap nyaman, serta situasi terkendali,” ujar Ipuk saat meninjau kondisi lapangan.

Pemkab mengerahkan personel dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga BPBD untuk berjaga dan memantau situasi di jalur menuju pelabuhan. Tak hanya itu, pembagian makanan juga akan terus dilakukan selama empat hingga lima hari ke depan, menyesuaikan kondisi di lapangan.

Ipuk menyebut, kemacetan ini tak hanya berdampak pada aktivitas logistik, tetapi juga sektor pariwisata dan agenda resmi pemerintah daerah. Banyak tamu dan wisatawan mengeluhkan keterlambatan perjalanan akibat antrean kendaraan yang mengular hingga berjam-jam.

“Kami terus berkomunikasi dengan semua pihak, dari hulu ke hilir, agar persoalan ini bisa segera diatasi. Kami juga berterima kasih kepada Forkopimda, TNI, Polri, dan semua yang telah bekerja keras di lapangan,” tutup Ipuk.///////

iklan warung gazebo