Tour de Banyuwangi Ijen Diakui Dunia, Menginspirasi Asia

by -9 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Reputasi Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) sebagai ajang balap sepeda internasional kian menguat. Tak hanya menjadi favorit para pembalap dunia, kompetisi ini juga disebut telah menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan event serupa di berbagai negara Asia.

Ajang balap yang masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) ini sukses digelar untuk ke-10 kalinya pada 2025. Sejak pertama kali digelar pada 2012, TdBI telah menjadi satu-satunya balapan road race Indonesia yang terdaftar dalam agenda resmi UCI. Setelah sempat vakum tiga tahun akibat pandemi Covid-19, TdBI kembali bergulir mulai 2024 dan terus menunjukkan kualitas pelaksanaannya.

“Tour de Banyuwangi Ijen menjadi ilham bagi banyak negara di Asia. Ini bukan sekadar balapan, tapi contoh bagaimana sport tourism dikemas dengan sangat baik,” kata International Commissaire UCI, Jamaludin Mahmud.

Jamal menyebut, TdBI tak hanya menarik minat pembalap, tapi juga mencuri perhatian banyak negara yang melihat dampak positifnya bagi daerah. “Tour ini telah mengubah wajah Banyuwangi. Terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang mencetuskan gagasan luar biasa ini,” ujarnya.

Pujian juga datang dari President Comissaire of UCI untuk TdBI, Nathapong Lohitnavy. Ia menyebut TdBI sebagai salah satu balapan favoritnya.

“Saya sudah berkali-kali datang ke Indonesia dan ini kunjungan kedua saya ke Banyuwangi. Balapan ini luar biasa — dengan lanskap menawan dan sambutan masyarakat yang begitu hangat,” kata Nathapong.

Antusiasme pembalap terhadap TdBI juga semakin meningkat. Tercatat 99 pembalap dari 24 negara ikut serta dalam ajang 2025 ini. Penyelenggara bahkan harus menyaring lebih dari 40 tim peminat dan hanya memilih tim dengan peringkat terbaik untuk bertanding dalam empat etape yang disiapkan.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut keberhasilan TdBI tidak lepas dari peran masyarakat dan komitmen kuat daerah dalam mendorong sport tourism.

“Setidaknya ini menjadi representasi Indonesia di kompetisi balap sepeda internasional. Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung kelancaran TdBI,” kata Ipuk.

Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua Harian PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Jadi Rajagukguk, yang menilai TdBI sebagai balapan terbaik nasional.

“Selamat atas pelaksanaan TdBI ke-10. Ini tidak mudah. Dari 13 balapan di Indonesia, TdBI yang terbaik,” ujar Jadi.///////

iklan warung gazebo