Situbondo, seblang.com – Kabar pilu seorang perantau Situbondo yang terbaring koma setelah mengalami kecelakaan kerja di Bali menyentuh hati banyak pihak.
Kusnadi, seorang kuli bangunan berasal dari Desa Ketowan Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo yang berjuang demi empat putrinya, kini mendapatkan secercah harapan setelah sempat membuat keluarganya putus asa akibat biaya operasi yang mencapai ratusan juta rupiah.
Berkat respons cepat dari Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui program layanan kesehatan “Brantas Plus”, Kusnadi kini tertangani dengan baik di RSAR Abdurahman Rahem Situbondo.
Kisah pilu ini bermula saat Kusnadi, demi menafkahi keluarganya, merantau ke Bali. Namun nasib nahas menimpanya; ia terjatuh saat bekerja dan mengalami koma.
Karena keterbatasan ekonomi, keluarga terpaksa memulangkan Kusnadi ke Situbondo dan membawanya ke RSAR Abdurahman Rahem agar lebih dekat dengan keluarga. Setibanya di sana, keluarga kembali dihadapkan pada kenyataan pahit.
“Buat makan aja untuk keseharian susah. Dan mendengar biaya kakak saya sekitar 100 juta, saya dan ibu saya sempat frustasi, enggak bisa lagi apa yang harus saya perbuat,” tutur Nurhalimah adik Kusnadi dengan mata berkaca-kaca, menggambarkan keputusasaan yang mereka rasakan, Jumat, (1/8/2025).
“Alhamdulillah, keluarga saya kini punya jawaban langsung karena sudah ditanggung oleh pemerintah daerah, melalui program Brantas plus,” ucap dengan nada terbata bata.
Nuansa haru semakin terasa saat Salama sang ibu kandung Kusnadi, seorang wanita lanjut usia, tak kuasa menahan tangisnya. Air matanya mengalir deras, bukan lagi karena kesedihan, melainkan karena rasa syukur yang tak terhingga setelah mendapat kabar bahwa seluruh biaya fasilitas dan administrasi anaknya akan ditanggung oleh Brantas Plus.
“Saya tidak punya apa apa untuk biaya anak saya yang sedang koma di RS Alhamdulillah barusan terjawab untuk persoalan biaya di RS, dan saya ucapkan terima kasih kepada Mas Bupati dan Wakil Bupati Situbondo yang sudah membantu anak saya yang kini koma dan berbaring di rumah sakit. Saya tidak bisa lagi harus mengatakan apa,” ucapnya lirih sambil meneteskan air mata
Mendengar informasi ini, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, langsung bergerak cepat. Tanpa menunda waktu, ia segera menghubungi Kepala Dinas Kesehatan, dr. Sandi, untuk memastikan penanganan terbaik bagi Kusnadi.
“Pemerintah akan selalu hadir dengan program layanan berobat tanpa batas (Brantas), dan hari ini pasien Alhamdulillah sudah kita tangani menggunakan Brantas Plus,” kata Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo, seraya memberikan semangat kepada keluarga korban untuk tetap bersabar menghadapi cobaan.
“Saya sudah telepon langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan dr. Sandi untuk segera ditangani, salam hormat untuk keluarga Kusnadi, kalian tidak sendiri dan saya ucapkan semoga cepat sembuh,” tambahnya
Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Ulfiya juga menegaskan komitmen pemerintah.
“Kalau ada kesulitan, kita akan fasilitasi,” ujarnya, meyakinkan keluarga Kusnadi bahwa mereka tidak sendirian.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dr. Sandi, mengonfirmasi bahwa pasien Kusnadi kini telah mendapatkan penanganan yang diperlukan berkat program Brantas Plus. Kisah Kusnadi ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah kesulitan, hadirnya kepedulian dari pemerintah dan program kesehatan yang pro-rakyat dapat menjadi harapan baru yang sangat berarti.///////