“Etape empat akan menjadi balapan yang sangat, sangat berat. Sudah pasti ini adalah etape paling sulit dari keseluruhan balapan. Etape ini sekaligus menjadi yang paling penting bagi kami untuk mempertahankan dan membawa pulang jersey ini,” kata Pettiti.
Pettiti menambahkan, timnya akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk tampil maksimal di etape penentu tersebut. Ia menegaskan kerja sama tim akan terus dijaga seperti pada tiga etape sebelumnya.
“Kami sudah meraih satu kemenangan etape, dua podium, dan sekarang saya memegang jersey KOM. Semua sudah berjalan cukup baik dan kami berharap bisa jauh lebih baik lagi,” sambungnya.
Namun, perjuangan Pettiti tak akan mudah. Beberapa pembalap spesialis tanjakan juga memiliki ambisi serupa, seperti Elliot Schultz dari Victoire Hiroshima, Benjami Prades Reverte dari VC Fukuoka, dan Thanakhan Chaiyasombat dari Thailand Continental Cycling Team.
Tim Roojai Insurance Thailand juga menjadi ancaman, terutama dengan kehadiran pelatih mereka, Peter Pouly, mantan juara umum TdBI tiga kali.
Penampilan para pembalap Indonesia di jalur tanjakan pun patut dinantikan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengingatkan agar para pembalap menjaga stamina dan tenaga untuk menghadapi tanjakan ekstrem di Ijen. Ia menyebut jalur tersebut selama satu dekade penyelenggaraan TdBI menjadi rute yang paling menantang dan “ditakuti” oleh para peserta.
“Sampai bertemu di titik finish di Ijen,” kata Ipuk. (\*)