Menurutnya, rute TdBI tahun ini terasa lebih menantang. “Tahun ini lintasannya lebih bervariasi dan menantang. Ditambah hujan, membuat balapan menjadi lebih sulit,” tambahnya.
Kemenangan ini membuat Benjamin berhak mengenakan Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) sebagai pemuncak klasemen umum berdasarkan waktu.
Meski Benjamin tampil sebagai juara umum, Jersey lainnya diraih oleh pembalap dari berbagai negara. Nicolo Pettiti dari Italia mempertahankan Polkadot Jersey (Raja Tanjakan) yang sudah ia raih sejak dua etape sebelumnya.
“Tanjakannya sangat berat dan panjang. Bahkan ada lintasan sepanjang satu kilometer dengan kemiringan lebih dari 20 persen. Saya tidak tahu apakah ada tanjakan lain seperti di sini,” kata Pettiti.
“Saya sangat berharap bisa ikut lagi. Saya sangat menikmati balapan di sini. Saya suka tempat ini, saya suka orang-orangnya. Ini pengalaman terbaik hidup saya. Saya tidak akan melupakan momen ini,” tambahnya.
Sementara itu, Blue Fire Jersey (Green Jersey/Best Sprinter) diraih pembalap Belanda Jeroen Meijers dari Victoria Sports Pro Cycling Filipina.
Dari kubu tuan rumah, pembalap Indonesia Syelhan Nurahmat Muhammad dari ASC Monster Indonesia berhasil mempertahankan predikat Best Indonesian Rider dan mengenakan Banyuwangi Reborn Jersey.////