Madiun, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan 139 paket sembako kepada warga di 19 desa di Kecamatan Geger, Senin (28/7/2025). Bantuan tersebut menyasar keluarga rentan stunting sebagai langkah pencegahan dan pengurangan angka stunting di wilayah tersebut.
Plt Kepala Dinsos Kabupaten Madiun, Hendro Suwondono, menjelaskan bahwa dari total 1.681 paket bantuan yang disalurkan se-Kabupaten Madiun, sebanyak 139 paket diperuntukkan bagi Kecamatan Geger. Tiap paket berisi telur, susu, dan biskuit sebagai asupan bergizi.
“Bantuan sembako tersebut merupakan langkah Dinas Sosial guna memenuhi kebutuhan pangan bagi setiap warga yang ada di 19 desa itu untuk menekan angka penurunan kasus stunting yang ada di wilayah Geger. Di Kecamatan Geger sendiri kita membagikan 139 paket dari jumlah paket se-Kabupaten Madiun 1681,” jelas Hendro, Selasa (29/7/2025).
Ia menambahkan, stunting merupakan kondisi yang berproses, dimulai dari weight faltering (perlambatan berat badan), gizi kurang, hingga gizi buruk. Semua tahapan tersebut, kata Hendro, membutuhkan intervensi melalui asupan protein hewani.
“Bagi yang weight faltering dan berat badan kurang, diberi asupan gizi selama 14 hari dan tingkat kesembuhannya lebih dari 50 persen,” ungkapnya.
Dinsos, lanjut Hendro, tidak hanya menyalurkan bantuan pangan, tetapi juga memberikan pendampingan serta memantau perkembangan angka stunting, khususnya di wilayah prioritas seperti Kecamatan Geger.
“Tentunya Dinsos tidak hanya akan memberikan bantuan berupa sembako pangan, namun juga pendampingan serta memantau laporan angka stunting yang ada di Kabupaten Madiun utamanya di wilayah Kecamatan yang kami prioritaskan untuk menurunkan angka stunting,” ujarnya.
Selain itu, Dinsos juga memfasilitasi keluarga kurang mampu yang rentan stunting dengan layanan BPJS Kesehatan gratis.
“Kami berikan BPJS Kesehatan untuk keluarga yang kurang mampu untuk dipergunakan mereka (masyarakat rawan stunting) untuk berobat di Puskesmas maupun Rumah Sakit yang tercover dana dari pemerintah,” tambahnya.
Hendro berharap, pemberian bantuan pangan ini mampu memantik kesadaran bersama antara masyarakat dan seluruh OPD untuk bergerak serentak dalam menanggulangi stunting, terutama bagi ibu hamil, calon ibu, dan anak-anak. (ADV)