Tour de Banyuwangi Ijen 2025 Dimulai, Etape Pembuka Jadi Ajang Adu Cepat Sprinter

by -97 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 resmi dimulai. Sebanyak 99 pembalap dari 24 negara berlaga dalam ajang balap sepeda internasional ini, dengan start Etape Pertama digelar Senin (28/7/2025) pagi.

Tahun ini, TdBI semakin kompetitif dengan kehadiran sejumlah juara nasional dari berbagai negara. Mereka antara lain Arya Phounsvath (Laos), Yacine Hamzah (Aljazair), Marcelo Felipe (Filipina), Mohammad Abdurrahman (Indonesia), Chin Pokk (Macao), Jaebin Yun (Korea), dan Sarawut Sirironnachai (Thailand).

Para pembalap akan menghadapi empat etape dalam kejuaraan yang masuk dalam kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) tersebut. Salah satunya adalah Metkel Eyob dari Eritrea, peringkat dua TdBI tahun lalu yang kembali berlaga bersama Trengganu Cycling Team.

“Saya siap bersaing untuk menjuarai Tour de Ijen. Saya sudah menyesuaikan dan beradaptasi dengan kejuaraan ini. Tahun ini saya lihat cuaca juga mendukung,” ujar Eyob.

Etape pertama menempuh jarak 125,5 kilometer, dimulai dari Pasar Pesanggaran dan finis di Kantor Bupati Banyuwangi. Jalur yang relatif datar menjadikan etape ini sebagai medan ideal bagi pembalap tipe sprinter untuk unjuk gigi.

Pasar Pesanggaran dipilih sebagai titik awal balapan karena merupakan pusat kegiatan ekonomi di wilayah selatan Banyuwangi. Lokasi ini menampilkan nuansa keseharian masyarakat lokal kepada peserta dari berbagai negara.

“Pasar ini menggambarkan denyut kehidupan masyarakat. Kita ingin pembalap asing melihat langsung warna asli Banyuwangi. Ramai, hangat, dan penuh semangat,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Chairman TdBI 2025, Guntur Priambodo, menyebutkan bahwa lintasan etape pertama sangat cocok untuk para sprinter mengumpulkan poin awal. Tiga titik sprint telah disiapkan di KM 33,1 Plampangrejo, KM 54,2 Benculuk, dan KM 95,3 Temuguruh.

“Ada tiga titik sprint yang siap jadi ajang perebutan poin. Mereka pasti gaspol sejak awal,” ungkap Guntur.

Meski didominasi lintasan flat, Guntur mengingatkan para pembalap agar tetap waspada terhadap sejumlah tikungan tajam di sepanjang rute.

“Para rider harus tetap waspada, karena sedikit lengah bisa berakibat fatal,” ujarnya.

Ia memperkirakan pemegang Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) pada etape pertama kemungkinan besar berasal dari kalangan sprinter yang akan habis-habisan tampil maksimal.

“Para sprinter tentu akan habis-habisan di etape ini. Tapi kami juga melihat semua pembalap punya peluang yang sama,” katanya.///////

iklan warung gazebo